"Aceh Kring Kring " Tawarkan Suasana Rex Peunayong di Jakarta
Menghadirkan suasana Rex Peunayong di Jakarta. Itulah yang dilakukan Hanif, pengusaha muda berdarah Aceh...
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
"Aceh Kring Kring " Tawarkan Suasana Rex Peunayong di Jakarta
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Menghadirkan suasana Rex Peunayong di Jakarta. Itulah yang dilakukan Hanif, pengusaha muda berdarah Aceh ini.
Lal Hanif mendirikan usaha kedai kopi dan makanan "Aceh Kring Kring" di Jalan Sahardjo Jakarta Selatan. Terletak persis di samping Balai Sudirman.
Jejeran kursi pelastik warna warni dan meja putih, di ruang terbuka, segera mengingatkan suasana di Rex Peunayong Banda Aceh. Taman kuliner yang diimpit oleh sejumlah hotel dan pasar di kawasan Peunayong.
Seperti juga Rex Peunayong, Aceh Kring Kring, mulai buka pukul 16:00 WIB petang dan tutup pukul 03.00 dini hari.
"Saya memulai usaha ini setahun lalu. Alhamdulillah, mulai dikenal dan pelanggan terus bertambah," kata Hanif saat ditemui Serambinews.com.
• Dewan Minta, Bupati Aceh Besar Perhatikan Kesejahteraan Guru Honorer di Daerah Terpencil Pulo Aceh
• Pelabuhan Ikan Rp 9,2 M Mubazir, Pengerukan Gosong Telaga Dibatal
• Begini Operasi Gaktibplin, Tidak Patuhi Aturan, Personel Polisi Simeulue Ditindak Tegas
Sebagaimana namanya, Aceh Kring Kring menyediakan menu khas Aceh, ada nasi goreng, mi Aceh, timphan, pulot, martabak telor, cane, dan lain-lain, tentu tak ketinggalan kopi saring dan kopi Gayo.
Hanif memanfaatkan mobil mini bus merk Merci sebagai dapur dan tempat mengolah makanan. Ia merenovasi mobil tersebut sehingga kelihatan artistik dan mencolok pada saat malam dengan lampu warna warni.
Aceh Kring Kring melengkapi usaha kuliner Aceh di Jakarta. Hanif yang lahir di Banda Aceh pada tahun 1973 ini, menawarkan suasana berbeda dengan alam terbuka.
"Saya memang sudah lama terobsesi dengan Rex Peunayong," kata Hanif yang menamatkan SMA Negeri 3 Banda Aceh.
Sebelumnya, Hanif bekerja sebagai staf khusus almarhum AM Fatwa saat duduk sebagai wakil rakyat di Senayan. Hanif menghabiskan waktu 14 tahun mendampingi AM Fatwa.
• Sebelum Bawa Kabur Uang Rp 200 Juta, Pelaku Diduga Sudah Buntuti Abi Shahal dari Bank
"Sejak Pak Fatwa meninggal dunia, saya lalu banting setir dan merintis usaha makanan ini," cerita Hanif.
Saat ditanya kenapa ia menamakan warungnya dengan "Kring Kring," Hanif mengaku dirinya penggemar sepeda dan punya komunitas sepeda. "Kring kring adalah bunyi lonceng sepeda," katanya sambil tertawa.
Salah seorang pelanggan Aceh Kring Kring adalah Sabri Aly, pimpinan Aceh Bisnis Club (ABC). Ia rutin datang ke tempat itu menikmati makan malam.