Pelabuhan Ikan Rp 9,2 M Mubazir, Pengerukan Gosong Telaga Dibatal

Pengerukan Anak Laut Gosong Telaga Singkil Utara, Aceh Singkil, senilai Rp 1 miliar batal dianggarkan pada APBK 2020

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Pelabuhan Ikan Rp 9,2 M Mubazir, Pengerukan Gosong Telaga Dibatal
SERAMBI/DEDE ROSADI
Proyek fasilitas Pelabuhan Ikan Anak Laut, Aceh Singkil, terancam tak berfungsi karena boat nelayan yang akan memanfaatkannya tidak bisa sandar akibat anggaran pengerukan batal dianggarkan, Rabu (27/11/2019).

SINGKIL-Pengerukan Anak Laut Gosong Telaga Singkil Utara, Aceh Singkil, senilai Rp 1 miliar batal dianggarkan pada APBK 2020. Hal itu berdampak pada mubazirnya fasilitas Pelabuhan Ikan Anak Laut Gosong Telaga.

Kerugian itu disebabkan boat nelayan yang akan memanfaatkan pelabuhan tidak bisa sandar. Kondisi itu terjadi menyusul pendangkalan hebat di alur keluar masuk menuju Pelabuhan Ikan Anak Laut.

Sedianya pelabuhan tersebut ditargetkan bisa beroperasi tahun 2020. Mengejar target tersebut dalam tahun ini Pemkab setempat memogramkan pembangunan sarana dan prasarana pendukung pelabuhan dengan total anggaran Rp 9,2 miliar bersumber dari dana Otsus.

Fasilitas Pelabuhan Ikan Anak Laut yang dibangun antara lain pembangunan jalan akses menuju pelabuhan, penambahan pabrik es, air bersih, tempat pelelangan ikan, penambahan dermaga sisi kanan dan pergudangan.

Yan Junaidi, Kasubag Program Dinas Perikanan Aceh Singkil, Rabu (27/11) membenarkan pengerukan Anak Laut, batal dianggarkan pada APBK 2020.

Menurut Yan, Dinas Perikanan sudah mengusulkan anggaran pengerukan Anak Laut, dengan mengurangi anggaran operasional dan rutinitas kantor. Hal itu dilakukan mengingat pengerukan Anak Laut, sangat mendesak.

Sayangnya dalam pembahasan APBK 2020 di dewan, tidak mendapat persetujuan. "Dinas Perikanan rela berhemat demi ploting anggaran pengerukan Anak Laut. Tapi tidak mendapat persetujuan. Nahasnya anggaran itu setelah dicoret dialihkan ke intansi lain," kata Yan.

Batalnya anggaran pengerukan Anak Laut Gosong Telaga, juga membuat nelayan di Kecamatan Singkil Utara, kecewa. Pasalnya, sebagai jalur pelayaran keluar masuk boat nelayan ke laut mengalami pendangkalan hebat. Akibatnya boat nelayan kerap kandas.

Kondisi itu sangat merugikan nelayan, sebab kipas boat kerap patah. Kemudian ketika kandas ikan busuk karena tidak segera bisa dibawa ke daratan.

"Nelayan kami sangat kecewa, anggaran pengerukan Anak Laut dibatalkan. Ini sangat menyakitkan hati para nelayan kami," kata Mohd Dhin, Keuchik Desa Gosong Telaga Utara.

Menurut Mohd Dhin sekitar 98 persen masyarakatnya merupakan nelayan. Akibat pendangalan Anak Laut, menyebabkan nelayan sulit melaut. "Saya didatangi nelayan mereka mengungkapkan kekecewaaan atas pembatalan anggaran pengerukan Anak Laut pada APBK 2020," ujar Mohd Dhin.

Selain nelayan Gosong Telaga Utara, kekecewan atas batalnya penganggaran pengerukan Anak Laut, juga dirasakan nelayan Gosong Telaga Timur, Gosong Telaga Selatan dan Gosong Telaga Barat. Sebab nelayan di sana sama-sama merasakan dampak pendangkalan Anak Laut.(de)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved