Truk Antre berjam-jam, Solar Subsidi Langka di SPBU

Puluhan truk dan kendaraan antre panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dalam kawasan Kabupaten

Editor: bakri
SERAMBI/SA’DUL BAHRI
Puluhan kendaraan antre untuk mengisi BBM di SPBU Jembes kawasan Jalan Nasional Meulaboh, Aceh Barat, Kamis (28/11/2019). 

SUKA MAKMUE - Puluhan truk dan kendaraan antre panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dalam kawasan Kabupaten Nagan Raya. Untuk bisa mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi itu, pengemudi truk harus menunggu berjam-jam di SPBU.

Informasi yang diperoleh Serambi, Kamis (28/11/2019), menyebutkan, antrean truk untuk memperoleh BBM jenis solar subisidi terjadi hampir di semua SPBU di Nagan Raya. Seperti SPBU Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, SPBU Blang Muko, Kecamatan Kuala, dan SPBU Gunong Cut, Kecamatan Darul Makmur.

Sejumlah sopir truk yang diwawancarai Serambi saat antre di SPBU Suak Puntong mengakui, mereka sudah menunggu sejak pukul 07.00 WIB. Namun sampai jarum jam menunjukkan pukul 11.00 WIB, belum juga memperoleh solar susbisidi sehingga mau tak mau mereka harus terus menunggu. “Kondisi kelangkaan solar dan sulitnya memperoleh BBM subsidi ini sudah kami rasakan sejak beberapa hari terakhir,” kata Syawal, sopir truk asal Tripa kepada Serambi, kemarin.

Syawal berharap, kelangkaan solar subsidi itu bisa segera teratasi, apalagi BBM tersebut merupakan konsumsi sehari-hari truk mereka untuk kegiatan seperti mengangkut tanah, batu, dan pasir. “Selama ini tidak pernah langka, tapi sekarang kondisi ini sudah berlangsung beberapa hari,” ungkapnya.

Hal senada juga diucap Handi. Sopir truk ini mengakui, solar subsidi yang tiba di SPBU tidak bertahan lama, paling sekitar 2 hingga 3 jam kembali habis. “Saya dapat informasi kalau ada pengurangan suplai, tapi tidak tahu juga kepastikannya. Kami berharap bisa kembali normal karena solar menjadi kebutuhan truk angkut pasir kami,” tukasnya.

Petugas SPBU Suak Puntong, Nagan Raya, Yunus yang dikonfirmasi Serambi, Kamis (28/11/2019) siang,  membenarkan, bahwa solar subsidi belum tiba sehingga banyak kendaraan yang antre di SPBU tersebut. “Terhadap pukul berapa tiba, kami belum tahu,” tandasnyanya.

Sementara itu, Sales Branch Manager 1 Pertamina Aceh, Dimas Mulyo Widyo S yangdikonfirmasi  Serambi, Kamis (28/11/2019),  memaparkan, pada akhir tahun, biasanya permintaan solar subsidi tinggi di Aceh, ditambah lagi sedang akhir bulan seperti saat ini. “Karena nelayan menyerbu juga di SPBU. Untuk antisipasi, kami menginformasikan ke masing-masing SPBU guna memesan solar sesuai kebutuhan di lapangan dan kami tetap melayani solar subsidi sesuai pedoman Perpres 191 tahun 2014,” tukas Dimas.

Ia menegaskan, jika ada SPBU yang melanggar ketentuan tersebut pihaknya akan segera menindak berupa pembinaan penghentian BBM jenis solar subsidi. “Jadi perlu bantuan masyarakat, Pemda, dan aparat kepolisian, untuk bersama-sama saling mengawasi penyaluran BBM bersubsidi ini,” tutupnya.(riz)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved