Berita Lhokseumawe
Inda Mardhatillah, Dara Cantik dan Pintar asal Lhokseumawe yang Raih Sarjana Hanya 3,5 Tahun
Kepintaran dara kelahiran 8 Januari 1998 atau 21 tahun lalu tersebut, memang sudah terlihat sejak SD.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Mursal Ismail
Kepintaran dara kelahiran 8 Januari 1998 atau 21 tahun lalu tersebut, memang sudah terlihat sejak SD.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Inda Mardhatillah merupakan sosok dara yang pintar.
Selalu dapat prestasi di berbagai bidang.
Bahkan dirinya pun berhasil meraih gelar sarjana di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh dalam waktu 3,5 tahun.
Kepintaran dara kelahiran 8 Januari 1998 atau 21 tahun lalu tersebut, memang sudah terlihat sejak SD.
Ia selalu mendapat rangking tiga besar.
Pada saat di SMP Negeri 1 Lhokseumawe, ia lulus pada kelas RSBI.
• Istri Hakim Jamaluddin Ungkap Detik-detik Sebelum Suaminya Ditemukan Tewas, Ada Orang yang Dijemput
• Warga Aceh Tamiang Nyaris Tertipu Rekrutmen Pertamina, Begini Modusnya
• Pendaftaran CPNS Abdya Ditutup, Rincian Pelamar Tembus 4.783, Formasi Ini Masih Kosong
Sejak saat itu, anak pasangan Muchtar Yusuf dan Cut Latifah Hanum, mulai menonjol dan berani mengikuti berbagai lomba, seperti baca puisi dan try out.
Oleh karena itu, dirinya pun sering meraih juara satu khususnya pada lomba try out.
Kemudian, saat duduk di bangku SMA Negeri 1 Lhokseumawe, Inda semakin aktif dalam berbagai kegiatan.
Hingga kemudian ia menjadi anggota OSIS.
Walaupun aktif di OSIS, Inda tidak pernah mengesampingkan mata pelajaran, sehingga tetap masuk rangking tiga besar tiap semesternya.
Saat berkuliah, di Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Unsyiah, Inda juga merupakan mahasiswa yang aktif.
Selain itu, menjadi asisten dosen dalam beberapa mata perkuliahan.
"Alhamdulillah, saya bisa selesaikan kuliah dalam waktu tiga tahun enam bulan dengan predikat pujian." kata dara asal Keude Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe ini
Ia menambahkan di akhir kuliah dulunya, dirinya sempat menjadi presenter pada kegiatan The 2nd International Conference On Fisheries Aquatic and Environmental Sciences In Conjunction with The 6th Annual Conference of The Asian Society of Ichthyologist di Unsyiah Banda Aceh.
Dirinya pun terpilih sebagai presenter terbaik.
Selain itu, jurnal penelitiannya juga berhasil masuk dalam IOP publishing, yaitu jurnal internasional.
"Semangatnya untuk mengetahui banyak hal tidak pernah berhenti dan tak mengenal waktu.
Sekarang saya pun sedang meningkatkan kemampuan dalam bahasa Inggris di kampung Inggris daerah Pare, Kediri," pungkas Inda. (*)