Viral Video Ibu Seret Anak
Video Ibu Seret Anak Hebohkan Aceh, Guru Besar UIN Ingatkan Kisah Ibunda Syaikh Abdurrahman Sudais
Prof Syamsul kemudian menceritakan kisah ibunda Abdurrahman As-Sudais (Syekh Sudais), salah satu Imam besar Masjidil Haram yang termasyhur.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Tentu ia memilikinya, namun saat itu godaan emosional kedurjanaannya mengalahkan kasih saya mulia dari hati seorang ibu,” papar Syamsul Rijal.
• Mahasiswa UIN Meninggal Dunia Saat Jadi Imam Shalat Isya, Terperosok Ketika Sujud Rakaat Ketiga
Profesor menambahkan, pada kasus kedua ini hendaknya menjadi pelajaran bagi kita semua, kesabaran diperlukan dalam menghadapi prilaku dan keadaan anak yang menimpanya.
“Tanpa kesabaran dengan mengedepankan emosi akan terhenti pada penyesalan selamanya,” lanjutnya.
Ia pun menyarankan, jika memang terpaksa marah, maka seorang ibu sebaiknya memarahi anaknya disertai dengan doa.
Bukan dengan mencelakakan apalagi sampai membunuhnya.
Prof Syamsul kemudian menceritakan kisah ibunda Abdurrahman As-Sudais (Syekh Sudais), salah satu Imam besar Masjidil Haram yang termasyhur.
“Ingat kisah ibu Sudais ketika sangat marah karena anaknya mengotori makanan terhidang untuk tamu,” kata Syamsul.
“Beliau menghardik Sudais kecil dengan kata-kata ‘ke luar sana dan jadilah imam haramain,” lanjutnya.
“Ke luar ke sana seraya menjewer telinga anak misalnya, itu bentuk emosional. Namun kalimat ‘jadilah imam masjidil haram’ adalah bentuk doa dari seorang ibu”.
“Diperlukan transformasi teologi kesabaran dalam tugas berkehidupan modern saat ini,” pungkas Profesor Syamsul Rizal.
• Ketua Partai Golkar Pidie Jaya Meninggal Dunia di Jakarta
• BREAKING NEWS - Bupati Aceh Selatan H Azwir Meninggal Dunia di Rumah Sakit Singapura
Abdurrahman As-Sudais
Dikutip dari Wikipedia.org, Prof. Dr. Asy-Syaikh Abdurrahman bin Abdul Aziz bin Muhammad as-Sudais atau lebih dikenal dengan Abdurrahman as-Sudais, lahir di Riyadh, Arab Saudi pada 10 Februari 1960).
Ia adalah Imam dan Khatib Masjidil Haram yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Tempat lahirnya lebih tepat di kota al-Bukairiyah, yang saat ini berada di Provinsi Qasim.
Ia menjadi Imam dan Khatib Masjidil Haram sejak tahun 1404 H.