Megawati Ungkap Selamatkan Prabowo yang Telantar Tak Punya Kewarganegaraan

Sebab, meskipun kerap berbeda kubu politik, tetapi keduanya tetap menjalin hubungan baik.

Editor: Faisal Zamzami
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berpamitan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) usai menggelar pertemuan tertutup di Jakarta, Rabu (24/7/2019). Pertemuan kedua tokoh nasional bersama sejumlah elit Partai Gerindra dan PDI Perjuangan tersebut dalam rangka silaturahmi pasca Pemilu Presiden 2019.(ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI) 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA — Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menceritakan persahabatannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang telah terjalin sejak lama.

Menurut dia, persahabatannya dengan Prabowo merupakan bentuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.

Sebab, meskipun kerap berbeda kubu politik, tetapi keduanya tetap menjalin hubungan baik.

"Kenapa Pak Prabowo, sampai orang bingung kok saya bisa sobatan sama Prabowo Subianto? Memangnya kenapa? Karena kalau buat saya itu Pancasila saya," ujar Megawati dalam acara Presedential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Dalam acara yang turut dihadiri Prabowo itu, Megawati pun menceritakan bagaimana ia menyelamatkan mantan Danjen Kopassus itu dari stateless atau tanpa kewarganegaraan.

Itu terjadi saat Megawati menjabat sebagai Presiden kelima RI pada 2001-2004 lalu.

Namun, ia tak menyebutkan waktu pastinya.

Ia juga tak menjelaskan permasalahan apa yang membuat status kewarganegaraan Prabowo bermasalah.

Ketua Umum PDI-P ini hanya menceritakan bahwa saat itu ia berang kepada Menteri Luar Negeri dan Panglima TNI karena Prabowo dibiarkan tak bernegara.

"Dulu saya ambil beliau keleleran (telantar), saya marah sebagai Presiden, siapa yang buang beliau stateless? Saya marah pada Menlu, saya marah pada Panglima. Apa pun juga beliau manusia Indonesia, pulang beri dia itu tanggung jawab," ucap Megawati.

Sebelumnya, usai berkontestasi di Pemilu 2019, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto  pernah mengunjungi Ketua Umum Partai PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kediamannya, di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019) siang.

Pertemuan tersebut terencana pertama kali setelah Megawati dan Prabowo Subianto sering kali berseberangan dalam langkah politiknya.

Pertemuan Megawati dan Prabowo Subianto menjadi pembicaraan hangat masyarakat Indonesia.

Usai berkontestasi di Pemilu 2019, kedua tokoh ini kembali merajut tali silaturahmi.

Keduanya seakan ingin mengajak para pendukungnya agar bisa kembali bersatu.

Adapun dalam pertemuan dua tokoh sentral dari dua koalisi ini menyebut beberapa pernyataan penting terkait politik pasca-Pemilu 2019.

Kunjungan Prabowo ke kediaman Megawati bertujuan untuk silaturahmi untuk menyambung persahabatan lama.

"Kedatangan saya sebagai suatu sowan kekeluargaan, karena saya merasa dari dulu dekat dengan Ibu Megawati dan keluarga," ujar Prabowo seusai pertemuan.

"Menyambung persahabatan lama, saat ini saya selalu merasa dapat penghormatan dan perlakuan yang baik," ujar Prabowo.

Prabowo menyampaikan bahwa pertemuan ini untuk menyambung silaturahim antara dirinya dan keluarga Megawati setelah masing-masing disibukkan dengan urusan Pemilu 2019 yang digelar 17 April 2019 lalu.

"Di ujungnya, kita selalu ingin melanjutkan tali silaturahim kekeluargaan dan hubungan yang rukun, yang baik, sehingga kita bisa membantu mengatasi masalah-masalah kebangsaan," lanjut dia.

Usai pertemuan dengan Prabowo, Megawati mengungkapkan bahwa ia mempersilakan Ketua Umum partai Gerindra itu bertemu Presiden Joko Widodo.

"Kalau mau ketemu boleh saja, karena dalam rangka menjalin persahabatan, persaudaraan demi bangsa dan negara," ujar Megawati.

Diungkapkan juga bahwa Prabowo mengajak Megawati untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi.

Tak hanya itu, ia pun bersedia menemani Prabowo jika ingin bertemu Jokowi.

"Kalau menurut saya, 'langsung saja, Mas (Prabowo), kalau mau ketemu Pak Jokowi'," ucap Megawati.

Setelah ungkapan ajakan Megawati soal undangan Prabowo pada kongres PDI-P, ia pun mengajak semua pihak untuk rileks dalam menghadapi situasi politik di Tanah Air.

"Rileks saja lah, negeri tercinta ini, pasti beliau juga setuju," ujar Megawati.

Diketahui, beberapa tahun sebelumnya, Prabowo tidak pernah menghadiri acara yang diadakan oleh PDI-P.

Hal ini tidak berbeda dengan Megawati, yang tidak pernah tampak pada acara yang digelar partai Gerindra.

Setelah pertemuan, Prabowo mengaku bahwa pihaknya bersedia untuk saling membantu untuk mengatasi masalah kebangsaan.

"Melalui pertemuan ini kami ingin melanjutkan dan menyambung tali persaudaraan dan hubungan yang rukun sehingga kita bisa membantu mengatasi masalah kebangsaan," ujar Prabowo.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa Megawati sama-sama memiliki jiwa patriot dan berkomitmen pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kami sama-sama patriot. Berkomitmen pada NKRI. Jadi, kalau ada perbedaan itu biasa," lanjut dia.

Porkab Nagan Raya Sediakan Hadiah Pembinaan Rp 120 Juta

Nova Dukung Pengiriman Tenaga Kesehatan Aceh ke Qatar, Gaji Rp 60 Juta, Cuti Sebulan Plus Biaya PP

Lionel Messi Menang Ballon dOr 2019, Petinggi Barcelona Sindir Cristiano Ronaldo

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Megawati Selamatkan Prabowo yang Telantar Tak Punya Kewarganegaraan"

Penulis : Ihsanuddin

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved