Jutaan Kerang Hijau Muncul di Sungai Ini, Khawatir Dampak Tumpahan Minyak
Belakangan ini masyarakat Karawang, Jawa Barat, digegerkan dengan munculnya koloni kerang hujau di perairan Muara Sungai Buntu, Desa Sungai Buntu
"Kemarin terlihat banyak karena lagi surut," ujarnya di sela mencari kerang hijau.
Tatang bersama rekannya mengaku acapkali mencari kerang hijau untuk dimasak.
Jika dijual, kata dia, harganya sekitar Rp 10.000 per kilogram.
• Cuaca Ekstrem Landa Subulussalam, PJN Imbau Pengendara Waspadai Longsor dan Pohon Tumbang
Dampak tumpahan minyak?
Koalisi Masyarakat Sipil Karawang (KMSK) turut menyoroti viralnya kemunculan kerang hijau tersebut.
KMSK melaporkan kemunculan kerang tersebut ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan Pertamina Hulu Energi.
Mereka khawatir kemunculan itu merupakan dampak dari tumpahan minyak.
“Kerang hijau di Muara Sungai Buntu bukan pertama yang kami ketahui, sebelumnya juga ada di Pantai Sarakan," kata koordinator KMSK, Yuda Febrian Silitonga.
Selain di Sungai Buntu dan Sarakan, kata Yuda, pihaknya mendapat informasi banyak kerang hijau tumbuh di lambung kapal di Pakisjaya.
• Ketua Umum Forum DAS Peusangan Raih Penghargaan Pegiat Konservasi Sungai dari Kementerian LHK
Yuda menyebutkan, Kerang hijau merupakan moluska yang makan dengan cara menyaring makanan yang terlarut dalam perairan.
Sehingga, kerang hijau kerap digunakan untuk menstabilkan kualitas air.
Menurut Yuda, semakin banyak pencemaran seperti tumpahan minyak, maka kerang hijau akan kian invasif.
Meski kerang hijau memang memiliki habitat di Perairan Karawang, KMSK meminta KKP, KLHK dan PHE menyikapi serius persoalan tersebut.
• Jadwal Verifikasi Berkas Persyaratan Pelamar CPNS Kejaksaan Diperpanjang Empat Hari
Yuda berharap laporannya tidak dipandang sebelah mata.
"Perhatian serius itu seperti melakukan uji sampel terhadap kerang hijau tersebut apakah aman dikonsumsi atau tidak," katanya.