Ustadz Abdul Somad Kembali ke Aceh, Antusiasme Jamaah tak Pernah Pudar
Selama tiga hari di Tanah Rencong, ustaz yang akrab disapa UAS ini mengisi ceramah di beberapa tempat, salah satunya adalah di Masjid
Penceramah kondang Indonesia, Ustadz Abdul Somad Lc MA kembali berkunjung ke Aceh. Selama tiga hari di Tanah Rencong, ustaz yang akrab disapa UAS ini mengisi ceramah di beberapa tempat, salah satunya adalah di Masjid Haji Keuchik Leumiek (HKL) Banda Aceh, Jumat (6/12) malam tadi.
Antusiasme jamaah untuk mendengar cermah Ustaz Abdul Somad tak pernah pudar. Hal itu terlihat dari kehadiran ribuan jamaah yang memadati Masjid HKL Banda Aceh tadi malam. Jamaah dari berbagai wilayah, khususnya Banda Aceh dan Aceh Besar berbondong-bondong hadir ke masjid yang dibangun oleh tokoh Aceh, Harun Keuchik Leumiek.
Lokasi masjid yang berada di bantaran sungai Krueng Aceh ini terlihat dipadati jamaah, dari halaman masjid hingga ke jalan. Semua kendaraan jamaah, roda dua dan roda empat harus parkir 100 meter dari masjid. Jamaah kemudian harus berjalan kaki menuju masjid.
Bahkan, tidak semua jamaah bisa sampai ke masjid karena padatnya jamaah yang datang sejak awal untuk mendengarkan tausiah ustaz kelahiran Asahan, Sumatera Utara, 18 Mei 1977 itu. Banyak jamaah akhirnya duduk dan berdiri di jalanan, yang penting sudah bisa mendengar suara UAS yang berceramah dengan lantang melalui pengeras suara.
Mengenakan koko merah maron dibalut sorban putih, UAS berceramah di teras masjid menghadap ke jalan.
Mengawali ceramahnya, Ustadz Abdul Somad menyampaikan rasa syukurnya kembali ke Aceh, setelah 9 bulan lamanya. Dalam tausiah bertema “begini cara membalas kebaikan orang tua” tadi malam, UAS memaparkan tentang bakti anak kepada orang tua, juga tentang pentingnya sedekah.
UAS juga menyampaikan rasa kagumnya terhadap keluarga Haji Harun Keuchik Leumiek yang membangun masjid indah dengan arsitektur perpaduan berbagai negara, seperti Maroko, hingga Spanyol. Kekagumannya bertambah ketika ia mengetahui masjid itu dibangun atas dana pribadi H Harun dan keluarganya sebagai bakti untuk ayahnya H Keuchik Leumik.
Katanya, dalam beberapa kali bertausiah, baru kali ini ia dibuat kagum dengan masjid indah yang dipersembahkan untuk orang tua. Ia pun mengajak jamaah supaya menyisihkan rezeki dan hartanya untuk menyedekahkan masjid kepada orang tuanya.
Namun katanya, jamaah tak harus membangun masjid seperti H Harun Keuchik Leumiek, tapi mereka dapat membangun masjid dengan mewakafkan tanah, mewakafkan bata, batu, hingga pasir.
Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad di Masjid Haji Keuchik Leumiek berlangsung hingga pukul 22.40 WIB.
Tak ada penyambutan massal
Kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS) ke Aceh kali ini sedikit berbeda dengan kedatangan sebelum-sebelumnya. Pantauan Serambi sejak kedatangan di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang sore kemarin, tak ada penyambutan massal seperti biasanya.
Bahkan bisa dibilang UAS ke luar secara diam-diam dari bandara, langsung menuju hotel di kawasan Lampriek Banda Aceh. Ustaz Abdul Somad tiba di bandara sekira pukul 16:55 WIB. Sang ustaz ke luar dari Bandara SIM lewat pintu VVIP di sisi utara Bandara SIM.
Bahkan, banyak penumpang yang tidak mengetahui kehadiran UAS di bandara. Dari ruang kedatangan, UAS langsung berjalan melalui lantai dua bandara menuju ke ruang VVIP.
Informasi dari sejumlah pendampingnya, di ruang VVIP UAS sempat berbincang-bincang. Lalu langsung masuk ke mobil untuk menuju ke penginapan di salah satu hotel di Lampriet, Banda Aceh.