Ekowisata Pulau Tabe,  Hutan Mangrove yang Disulap Jadi Instagramable

Hutan mangrove dengan hamparan air danau dan terpisah dari kawasan objek wisata Pantai Cemara Indah Gosong Telaga

Editor: bakri
SERAMBINEWS/DEDE ROSADI
Jembatan kayu menuju ekowisata hutan mangrove Pulau Tabe di kawasan pantai Cemara Indah Gosong Telaga, Singkil Utara, Aceh Singkil, Minggu (1/12/2019). 

Hutan mangrove dengan hamparan air danau dan terpisah dari kawasan objek wisata Pantai Cemara Indah Gosong Telaga, Singkil Utara, Aceh Singkil, menjadi lokasi tak biasa berkat sentuhan tangan tujuh pemuda Gosong Telaga.

Ketujuh anak muda itu yakni, Wandri, Randi, Gusni, Khirul Bahri, Arfiansyah, Mardian, dan Hazrian. Kreasi ketujuh pemuda kreatif tersebut mengubah wajah hutan mangrove yang kaku menjadi objek buruan wisatawan untuk berswafoto.

Ya, berkat sentuhan tujuh anak muda kreatif itu menjadikan hamparan danau dan hutan mangrove menjadi lokasi instagramable.

Ekowisata Pulau Tabe, itulah nama objek wisata garapan para anak muda ini. Didesain alami menggunakan kayu kecil, pohon nibung, serta rotan. Kayu digunakan untuk membangun jembatan menuju rimbunan hutan mangrove. Di bagian dalam, dibangun pondok selfie di atas pohon mangrove serta sarang burung buatan. Setiap sudut menjadi lokasi favorit swafoto. Mulai dari jembatan pondok di atas pohon hingga sarang burung buatan.

Butuh waktu enam bulan bagi ketujuh anak muda ini mendesain hutan mangrove menjadi lokasi menarik untuk dikunjungi para wisatawan. Mereka butuh waktu lama lantaran harus mengumpulkan dana membeli bahan sebelum dikerjakan sendiri. "Kami cari kayu bakar lalu dijual, uangnya dipakai beli paku untuk membuat jembatan," kata Wandri, yang dituakan di antara tujuh pemuda tersebut kepada Serambi, Minggu (1/12/2019).

Hasil jerih payah Wandri dan teman-temannya sudah memetik hasil. Pengunjung mulai ramai datang menikmati destinasi baru di kompleks wisata Pantai Cemara Indah tersebut. "Lumayan ramai," sebut Wandri. Setiap pengunjung yang memasuki hutan mangrove hasil sentuhan ketujuh pemuda itu dikenakan tarif Rp 5.000. Dengan bea masuk sebesar itu, para pengunjung bebas berkeliling serta berswafoto.(dede rosadi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved