Berita Aceh Tengah
Desember Kopi Gayo: Forum DAS Peusangan Diminta Maksimalkan Program Penyelamatan Danau Laut Tawar
Forum Daerah Aliran Sungai (FDAS) Krueng Peusangan diminta memaksimalkan program penyelamatan lingkungan di Danau Laut Tawar yang menjadi hulu ...
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Desember Kopi Gayo: Forum DAS Krueng Peusangan Diminta Maksimalkan Program Penyelamatan Danau Laut Tawar
Laporan Fikar W Eda | Aceh Tengah
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON - Forum Daerah Aliran Sungai (FDAS) Krueng Peusangan diminta memaksimalkan program penyelamatan lingkungan di Danau Laut Tawar yang menjadi hulu Sungai Peusangan.
Permintaan itu disampaikan aktivis Gayo, Sadikin Gembel dalam dialog Desember Kopi di Kute Coffee, Takengon, Sabtu (7/12/2019) malam.
Sadikin Gembel yang hadir sebagai peserta diskusi saat sesi tanya jawab, mengatakan, program-program FDAS Krueng Peusangan selama ini lebih banyak di Bireuen dan kawasan pesisir.
"Padahal sumber airnya dari Laut Tawar," ujar Sadikin.
Dialog Desember Kopi itu menghadirkan dua pembicara, Dr Monalisa, akademisi dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dan Azhar dari FDAS Krueng Peusangan.
Dialog membahas topik "Kopi dan Penyelamatan Hulu Sungai Peusangan" dan "Kopi Sebagai Laboratorium Ilmu Pengetahuan."
• Ada Transaksi Tarik Tunai tanpa Kartu di ATM Mandiri Syariah, Begini caranya
• Tgk Jauhari, Jamaah Umrah yang diberangkatkan Pemkab Aceh Timur Meninggal Dunia di Arab Saudi
• HRD Apresiasi Kunjungan Kerja Kejari Bireuen ke Rumah Aspirasi HRD Centre
Dialog tersebut sebagai rangkaian acara Desember Kopi Gayo yang diselenggarakan oleh Rangkaian Bunga Kopi (RBK) dan Kampung Hakim Bale Bujang (HBB) Aceh Tengah.
Azhar dalam dialog tersebut menjelaskan tentang pentingnya penyelamatan hulu Sungai Peusangan dan berbagai program penyelamatan DAS Peusangan yang dipelopori FDAS Krueng Peusangan.
Ia menyebutkan, kepada seluruh pihak agar memberi perhatian serius terhadap kelestarian lingkungan Danau Laut Tawar.
"Rusak lingkungan, maka rusak pula Kopi Gayo," katanya.
Akademisi Unsyiah, DR Monalisa membeberkan fakta-fakta perubahan iklim yang berdampak pada kelestarian danau.
"Karena itu mari kita lakukan usaha bersama-sama menyelamatkan ekosistem lingkungan danau ini," ujarnya.
"Danau Laut Tawar harus diselamatkan dari kerusakan, dan itu mesti dilakukan sejak dini," kata Monalisa, dosen Fakultas Pertanian Unsyiah.
Dialog itu dihadiri aktivis lingkungan, Seniman, budayawan, mahasiswa, ahli kopi dan sebagainya. Dialog diawali dengan pemutaran film singkat mengenai Bur Mulo Forest Park, Kampung Hakim Bale Bujang oleh Agus Nurza dari Aceh Birder.
Menyemarakkan suasana dialog, tampil Sanggar Aras Naru membawakan musikalisasi puisi, dan Sanggar Pegayon Aceh Tengah dan Bener Meriah mempersembahkan pertunjukan Didong dan gerak tari.
Acara dimulai makan malam bersama dengan menu "Pengat Depik, Dedah Depik, Jantar Rebus dan Cecah Agur," kuliner khas Gayo.(*)
• Desember Kopi Gayo: Takengon Dideklarasikan sebagai Kota Kopi dan Pusat Riset Kopi Gayo
• Desember Kopi Gayo: Mengenakan Syal Motif Gayo, TA Khalid Tegaskan, Qanun HBB Harus Jadi Spirit
• BREAKING NEWS - Gajah Liar Mengamuk di Pintu Rime Gayo, Ratusan Orang Mengungsi tanpa Makanan