Berita Bireuen

Kasus Kematian Ibu dan Bayi Masih Tinggi di Bireuen, Ini Data Tahun 2018 Hingga 2019

Kasus Angka Kematian Ibu (AKI) hamil di Bireuen tahun 2018 berada di urutan ketiga di Aceh setelah Pidie dan Aceh Timur

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS
Jajaran Dinkes Bireuen dan berbagai unsur lainnya melakukan pertemuan membahas langkah penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi di aula Dinkes Bireuen, Senin (09/12/2019). 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Kasus Angka Kematian Ibu (AKI) hamil di Bireuen tahun 2018 berada di urutan ketiga di Aceh setelah Pidie dan Aceh Timur.

Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) berada di urutan pertama di Aceh diikuti Pidie, Aceh Timur dan Aceh Utara.

Sementara itu, kondisi hingga Nopember 2019, kematian ibu hamil berada di posisi kedua setelah Aceh Utara.

Khusus tahun 2019 kematian ibu hamil hingga 9 Desember 2019 berjumlah 16 kasus, yaitu di Simpang Mamplam, Pandrah, Jeunieb, Peudada, Jeumpa masing-masing satu kasus.

Kemudian, Kota Juang, Kuala, Peusangan (wilayah Puskesmas Cot Ijue) masing-masing tiga kasus dan Jangka dua kasus.

Sedangkan kematian non status tercatat 93 kasus.

Pemerintah Aceh Beli 4 Pesawat N219, Nova Teken MoU Dengan PT DI, Demi Konektivitas Wilayah Aceh

Dari data diatas diperoleh gambaran data Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Bireuen masih tinggi perlu langkah bersama untuk dapat menurunkan angka tersebut seminimal mungkin.

Data miris bidang penanganan ibu hamil dan bayi meninggal disampaikan Kadiskes Bireuen, dr Amir Addani M Kes.

Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan sesi pembelajaran audit internal perinatal (AMP) tentang mengenali penyebab kematian ibu hamil, bersalin dan nifas serta identifikasi penyebab tidak langsung dari kematian ibu, Senin (09/12/2019) di aula Dinkes Bireuen.

Dalam pertemuan dengan berbagai elemen masyarakat dan dinas terkait, Kadiskes Bireuen mengatakan, jajaran medis telah melakukan berbagai upaya untuk akselerasi penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Namun masih banyak masalah belum terselesaikan.

Adapun langkah yang sudah dilakukan pengkajian AMP dan pembelajaran AMP masing-masing setahun dua kali, parede buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), pendampingan ibu hamil oleh kader kesehatan.

Anggota DPRA Dorong Pemerintah Aceh Permanenkan Semua Rangkang di Ponpes Darussalam

Kemudian penguatan kelas ibu hamil, penyediaan fasilitas di Poskesdes dan beragam program serta kegiatan lainnya sampai kepada evaluasi program ibu dan anak.

Adanya pertemuan seluruh tenaga medis dari 20 Puskesmas serta unsur terkait diharapkan pelayanan kesehatan semakin lebih baik terutama penanganan dan perhatian terhadap ibu hamil dan balita.

Selain itu dapat menetapkan skala program perioritas berdasarkan kajian pertemuan dan paparan berbagai kasus.

“Dengan pertemuan ini diharapkan adanya pandangan tentang apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut juga dipaparkan persentasi dari masing-masing penangungjawab program mulai dari data awal sampai kepada dugaan-dugaan penyebab dan langkah yang dapat dilakukan dari berbagai narasumber.

Letkol Czi Arief Hidayat Jabat Dandim Aceh Jaya

Wakil Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani SH MSi dalam sambutannya yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ir Ibrahim Ahmad Msi mengatakan, pertemuan berbagai kalangan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui pengkajian dan pembahasan kasus kesakitan, kematian ibu dan perinatal sebagai upaya pembelajaran bersama menyikapi kasus kematian yang telah terjadi.

Dengan adanya pemaparan dari berbagai pihak akan ditemui cara penanganan yang lebih baik dalam menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi dimasa yang akan datang.

Tujuan utama audit maternal perinatal kata Muzakkar untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan perinatal.

Pertemuan diharapkan dapat dilakukan intervensi untuk masing-masing pihak yang diperlukan dan dapat dikembangkan mekanisme koordinasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi terhadap intervensi yang disepakati.

Langkah utama adalah diperlukan dukungan dari semua pihak agar AMP dapat dilaksanakan sesuai standar dalam rangka akselerasi penurunan AKI dan AKB di Bireuen. (*)

Ini Prediksi Cuaca Sebagian Aceh Hingga Tiga Hari Kedepan (Selasa-Kamis)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved