Proyek Mangkrak
Terkait Proyek PDAM Senilai Rp 13 M yang Mangkrak, Ini Tanggapan Direktur PDAM Tirta Peusada
Kendala yang menyebabkan fasilitas penyediaan air bersih itu belum bisa difungsikan, adalah karena banyak pipa jaringan utama yang bocor.
Penulis: Seni Hendri | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI – Kepala PDAM Tirta Peusada Aceh Timur, Iskandar SH, menanggapi berita terkait “Fasilitas Air Bersih Ranto Peureulak Belum Berfungsi” yang dimuat Serambi edisi Minggu 8 Desember 2019.
Sebelumnya, Anggota DPRA Aceh Iskandar Usman Al-Farlaky, menyahuti aspirasi warga mendesak pemerintah melalui dinas terkait agar segera memfungsikan fasilitas air bersih senilai 13 M yang sekitar 6 tahun mangkrak.
Proyek PDAM yang dibangun Direktorat Jendral Cipta Karya Direktorat Pengembangan Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum, tahun 2012 dan 2013 dan telah diserahkan kepada PDAM Aceh Timur, untuk dikelola itu berada di Buket Tateh, Gampong Blang Barom, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.
“Kami mendesak pemerintah melalui dinas terkait agar segera memfungsikan jaringan penyediaan air bersih tersebut. Karena, masyarakat sangat membutuhkan air bersih, jika ada kendala tolong sampaikan ke publik, karena fasilitas publik ini dibangun dengan ada publik,” pinta Iskandar Al-Farlaky.
Menanggapi desakan itu, Direktur PDAM Tirta Peusada Aceh Timur, Iskandar SH mengatakan, kendala yang menyebabkan fasilitas penyediaan air bersih itu belum bisa difungsikan karena banyak pipa jaringan utama yang bocor.
“Kalau instalasi pengelolaan air limbah (IPAL)-nya sudah rampung. Dan sudah kita uji coba salurkan air beberapa waktu lalu, tapi banyak jaringan pipa utama yang bocor sehingga kita tunda, karena jika dihidupkan maka berpotensi banjir, dan merusak badan jalan,” jelas Iskandar.
Iskandar mengakui pasca dilantik sebagai Direktur PDAM Aceh Timur Juni 2019 lalu, ia telah memperbaiki beberapa titik jaringan pipa utama yang bocor.
“Tapi masih banyak jaringan pipa utama (pipa 12 inc) yang bocor yaitu dari IPAL ke lokasi penampungan di Alue Bue Peureulak Barat. Karena itu kondisi ini laporkan kepada Balai Prasarana Permukinan Wilayah Aceh, untuk diperbaiki,” jelas Iskandar.
Sementara itu pihak Balai Prasarana Permukinan Wilayah Aceh, jelas Iskandar, telah turun melakukan survey, dan telah mengganggarkan dana APBN untuk perbaikan jaringan pipa utama pada tahun 2020 mendatang.
Sesuai rencananya, jelas Iskandar, proyek PDAM ini akan mensuplai air bersih hingga ibu kota, dan pusat perkantoran Aceh Timur, di Idi Rayeuk.
“Ketinggian lokasi IPAL 72 meter dari permukaan laut, dan mampu mengairi ibu kota Aceh Timur. Tapi, dari IPAL ke kolam penampungan di ALue Bue menggunakan pipa 12 inc. Sedangkan, dari Alue Bue ke Idi, menggunakan pipa 6 inc. Jika, pipa banyak bocor maka air tidak bisa dialirkan,” jelas Iskandar.
Iskandar mengakui bahwa fasilitas PDAM itu beserta sumur intake dan mesin pompa yang berada di Gampong Bhom Lama itu telah diserahkan kepada PDAM Aceh Timur untuk dikelola.
“Insya Allah secara bertahap system penyediaan air bersih kita akan kita perbaiki. Insya Allah, tahun 2020 IPAL PDAM Ranto Peureulak sudah berfungsi dan dapat melayani pelanggan dari Ranto Peureulak hingga ibu kota Aceh Timur,” ungkap Iskandar.(*)
• Air PDAM Tirta Peusada Macet di Peunaron
• BERITA POPULER - Viral Ibu Seret Anak, Kisah Nur Fadilah, Berzina dengan 2 Pacar Dicambuk 100 Kali
• 1 Santri Asal Gayo Lues Terluka, Ini Jumlah Rangkang Terbakar di Ponpes Labuhan Haji Aceh Selatan