Anaknya Ditemukan Tewas Tanpa Kepala di Sungai, Ayah Korban: Anak Saya Itu Takut Air

mayat bayi tanpa kepala ditemukan warga tergeletak ditepian sugai dengan kondisi mengenaskan pada Minggu (8/12/2019)

Editor: Amirullah
HO/Dokumentasi keluarga-Tribunkaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo
(Dari kiri ke kanan) Lokasi temuan mayat bocah tanpa kepala, ibu dan keluarga balita Yusuf berada di RS AW Sjahrani, foto balita Yusuf semasa hidup. 

SERAMBINEWS.COM - Bambang Sulistiyo (34) dan Melisari (30) tak pernah menyangka jika balita bungsunya ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Balita malang berusia 4 tahun itu ditemukan dalam kondisi tanpa kepala di tepian aliran sungai.

Balita berinisial AY itu dikabarkan hilang sejak tanggal 22 November 2019 saat dititpkan oleh orangtuanya di salah satu PAUD yang tak jauh dari rumahnya.

Namun, AY baru berhasil ditemukan pada Minggu (8/12/2019) dengan kondisi sudah meninggal dunia serta organ tubuhnya ada yang hilang.

Temuan mayat balita tanpa kepala dinilai ada kejanggalan.

Sebab, jasad korban ditemukan dalam kondisi yang tak utuh alias bagian organ kepalanya tak ada.

Seperti diberitakan sebelumnya, mayat bayi tanpa kepala ditemukan warga tergeletak ditepian sugai dengan kondisi mengenaskan pada Minggu (8/12/2019)

Korban diduga balita berinisial AY berusia 4 tahun putera bungsu dari pasangan Bambang Sulistiyo (34) dan Melisari (30) warga Perum Ratindo 7, Jalan P Suryanata, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Kaltim, Unit Siaga SAR Samarinda ( Basarnas ) mengungkap ada kejanggalan dari temuan balita tanpa kepala tersebut.

Disuapi Pisang oleh Ibunya, Bayi Berusia 40 Hari Meninggal Dunia Tersedak

Arloji Tengkorak Rp 7 M Ari Askhara Jadi Sorotan, Lihat Penampakan Mobil Mewah dan Rumahnya

Berdasarkan pengalaman yang pernah ditangani SAR mengenai pencarian korban hilang diperairan.

Organ tubuh korban besar kemungkinan tidak akan terlepas dari tubuh jika hanya terendam air.

"Walaupun sudah berhari-hari di air, tetap saja bagian tubuh tidak akan terlepas. Biasanya memang akan terjadi kerusakan di kulit maupun bagian yang mudah rusak, tapi kalau sampai terlepas, besar kemungkinan tidak terjadi," ucap Kepala Unit Siaga SAR Samarinda, Dede Hariana, Minggu (8/122/2019).

Menurut Dede, kemungkinan organ tubuh terpisah sangatlah kecil jika korban terendam air.

Namun, hal itu bisa dimungkinkan jika ada faktor lain yang membuat organ tubuh korban terpisah saat berada di air.

faktor yang bisa membuat organ tubuh terpisah saat diair yakni misalnya karena diserang hewan buas, tindakan kriminalitas, serta karena salah satu organ tubuh tersangkut ketika arus air sangat deras.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved