Wacana Beli Pesawat

Jawab Tudingan DPRA, Jubir Pemerintah Aceh, SAG: Rencana Beli Pesawat Sudah Sejalan dengan RPJMA

Rencana Pemerintah Aceh membeli empat unit pesawat N 219 dari PT Dirgantara Indonesia pada tahun 2021-2022 sangat relevan dan sejalan dengan RPJMA

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Muhammad Hadi
DOK/HUMAS PEMERINTAH ACEH
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Elfien Goentoro melihat pesawat N219 usai penandatangan MoU pengadaan pesawat serta pengembangan sumber daya manusia dan pengoperasian angkutan udara Aceh di Bandung, Jawa Barat, Senin (9/12/2019). 

 Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Rencana Pemerintah Aceh membeli empat unit pesawat N 219 dari PT Dirgantara Indonesia pada tahun 2021-2022 sangat relevan dan sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2017-2022.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani menjawab Serambinews.com, di Banda Aceh, Selasa (10/12/2019).

Menurut Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu, Qanun Nomor 1 Tahun 2019 tentang RPJMA Tahun 2017-2022 Bab VI yang memuat strategi, arah kebijakan dan program pembangunan Aceh.

Pemerintah Aceh Beli 4 Pesawat N219, Nova Teken MoU Dengan PT DI, Demi Konektivitas Wilayah Aceh

Juru Bicara Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani
Juru Bicara Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani (For Serambinews.com)

Antara lain menyebutkan tema pembangunan tahun 2020 berbunyi untuk memacu tumbuhnya agroindustri dan industri kreatif, peningkatan daya saing sumber daya manusia, dan pengembangan infrastruktur terintegrasi untuk menciptakan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan, dan kesenjangan antarwilayah.

“Secara bahasa tidak tertulis pesawat terbang, apalagi jenis N219 karya anak bangsa itu, tapi frasa pengembangan infrastruktur terintegrasi dan mengurangi kesenjangan antarwilayah perlu digaris bawahi,” kata SAG.

Menanggapi sorotan anggota DPRA, Bardan Sahidi yang meminta Pemerintah Aceh agar fokus pada program wajib seperti pengentasan kemiskinan, SAG menyatakan, wajib atau sunah itu relatif tergantung persepsi dan tingkat berkepentingan belaka.

Bagi masyarakat yang tinggal wilayah kepulauan, daerah terluar, daerah terpencil, dan daerah yang belum ada moda transportasi udara, menurut SAG, rencana pembelian pesawat N219 itu merupakan kebijakan penting dan mendesak.

DPRA Kritisi Rencana Pembelian Empat Unit Pesawat, tak Ada dalam RPJM 2017-2022

“Mereka yang tinggal di pesisir Aceh, tentu saja beda melihat tingkat urgensi pembelian pesawat tersebut. Pemerintah Aceh justru perlu ingin hadir untuk menyahuti berbagai kepentingan masyarakatnya dengan strategi pemerataan pembangunan,” katanya.

Dia menambahkan, lalu lintas orang maupun barang antarpulau dan antardaerah harus relatif sama lancarnya di seluruh Aceh melalui infrastruktur terintegrasi antarwilayah.

Karena itu pendekatan pembangunan daerah tidak dilakukan secara parsial melaikan simultan.

“Rencana pembelian pesawat N219 tidak akan mengurangi perhatian kita terhadap sektor kesehatan, pendidikan, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan daya beli,” ungkap Jubir Pemerintah Aceh ini.(*)

Evan Dimas Pakai Kursi Roda Seusai Final SEA Games 2019, Pemain Timnas Vietnam Datang Memeluknya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved