Komentari Kebijakan Nadiem Makarim Bakal Hapus UN, Fahri Hamzah: Katanya Enggak Ada Visi Menteri?

Melalui laman media sosialnya, Fahri Hamzah tampak heran dengan kebijakan yang akan dilakukan oleh Nadiem Makarim berkenaan dengan UN.

Editor: Amirullah
Kolase Kompas.com
Fahri Hamzah menanggapi kebijakan Nadiem Makarim. 

Dalam cuitannya itu, Fahri Hamzah pun memberikan pesan untuk Nadiem Makarim.

Fahri Hamzah meminta kepada Nadiem Makarim agar berkonsultasi dengan Mendikbud yang lama guna berdiskusi.

"Pada hari ke-54 pemerintahan ini, sebelum terlambat, menteri pendidikan harus segera kembali pada apa alasan presiden memilihnya. Menteri pendidikan yang lama masih ada dalam kabinet bahkan jadi Menko. Konsultasilah. Lalu rancangkan sebuah rencana: MODERNISASI," tulis Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah juga menyinggung soal kinerja Nadiem Makarim saat memimpin Gojek.

Prabowo Negosiasikan Ulang Kerja Sama Pembuatan Pesawat Tempur dengan Korea Selatan

7 Fakta Pembunuhan Wina yang Mayatnya Dikubur di Belakang Kos, Pelaku Marah Korban Minta Ganti Rugi

Fahri Hamzah ingin agar Nadiem Makarim bisa menjadikan inovasi teknologi sebagai jalan menuju modernisasi pendidikan.

"Seperti gojek yang anda jadikan wabah di kalangan pemilik kendaraan, jadikanlah inovasi dalam aplikasi dan implementasi pendidikan menjadi wabah modernisasi pendidikan di negeri yang terlalu luas ini. Lihat India, lihat China yg penduduknya lebih besar, mereka bisa," imbuh Fahri Hamzah.

Terakhir, Fahri Hamzah mengaku optimis bahwa Nadiem Makarim bisa melakukan perubahan baik untuk negeri.

"Saya yakin pak menteri dan jajaranya sebagai tim bisa. Karena saya orang kampung, menulis ini di kampung. Di depan sebuah sekolah yang nampak rapuh karena tak datang kabar baik dan hawa segar kepada mereka. “Perdebatan kalian di pusat bikin pesimis”, itu suara hari mereka," ucap Fahri Hamzah dalam cuitan.

Nadiem Makarim Klarifikasi, UN Tidak Dihapus, Hanya Diganti Jadi . . .

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem mengklarifikasi sejumlah pemberitaan yang menyebut dirinya mewacanakan menghapus Ujian Nasional ( UN) pada tahun 2021 mendatang.

Ia menegaskan, kata yang lebih tepat bukanlah menghapus UN, melainkan mengganti UN dengan sistem penilaian baru.

"Beberapa hal agar tidak ada mispersepsi, UN itu tidak dihapuskan. Mohon maaf, kata dihapus itu hanya headline di media agar diklik, karena itu yang paling laku. Jadinya, UN itu diganti jadi asesmen kompetensi," kata Nadiem Makarim dalam rapat bersama Komisi X DPR di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019).

Selain dengan asesmen kompetensi, UN juga akan diganti dengan survei karakter.

Menurut Nadiem Makarim, kedua penilaian itu merupakan penyederhanaan dari UN.

Ia pun menegaskan sekali lagi bahwa bahasa yang tepat bukanlah menghapus UN, melainkan mengganti sistem UN.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved