Kisah Pria Tunanetra, Merawat Anak dan Istri yang Derita Gangguan Jiwa hingga Memasak Sendiri

Meski memiliki keterbatasan, Martinus bertanggung jawab untuk merawat istri dan anaknya yang menderita gangguan jiwa.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/Markus Makur)(KOMPAS.COM/MARKUS MAKU
Satu Keluarga di Kampung Mano-Nancang, Kel. Mandosawu, Kec. Pocoranaka, Kab. Manggarai Timur, Flores, NTT, Jumat malam (13/12/2019) mengalami sakit. suami atau ayah, Martinus Adat (64) sakit Tuna Netra sejak lahir sementara anak sulungnya (tengah) bersama mamanya mengalami sakit gangguan jiwa. selama ini suami atau ayahnya masak dan rawat anak dan istrinya yang sakit tersebut. (KOMPAS.com/Markus Makur)(KOMPAS.COM/MARKUS MAKU 

Fransiska saat itu berjalan-jalan sendirian, berbicara sendiri dan baru bisa tidur pada larut malam.

Keadaan tersebut memaksa Martinus berjuang seorang diri menghidupi keluarga.

Memasak sendiri untuk anak dan istri

Martinus yang tunanetra sejak lahir, mau tidak mau harus menggantikan peran istrinya.

Martinus selalu memasak makanan untuk anak dan istrinya.

Tetangga Martinus, Donikus Wangku mengatakan, Martinus selalu memasak setiap hari.

Ia biasanya meraba beras dan memilih periuk yang akan digunakan.

Periuk tersebut kemudian diletakkan di atas tungku api secara perlahan.

Adapun, beras yang dimasak merupakan pemberian tetangga.

"Masakan nasi dan sayur Bapak Martinus ini sangat enak untuk mereka makan bertiga," ujar Wangku.

Pembunuhan Istri Direkonstruksi, Tusukan Pisau Dapur Empat Kali ke Perut

Mantan Pacar Beberkan Gelagat Azura Luna Penipu Ulung Buruan Interpol, Sebut Hidup Bak Putri

Keadaan rumah memprihatinkan

S
Foto pendukung berita Martinus Adat (64) seorang suami yang tuna Netra masak dan rawat anak dan istrinya yang sakit gangguan jiwa di Kampung Mano-Nancang, Kel. Mandosawu, Kec. Pocoranaka, Kab. Manggarai Timur, Flores, NTT, Jumat, (13/12/2019). Satu keluarga ini sakit dan hidup sengsara. (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)(KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR)

 Martinus dan keluarganya tinggal di Kampung Mano-Nancang, yang berada di pedalaman Manggarai Timur.

Jarak kampung tersebut dari Ibu Kota Kabupaten Manggarai Timur sekitar 43 kilometer.

Mereka tinggal di sebuah rumah reyot berukuran 5x6 meter.

Lantainya dari semen, sementara dinding terbuat dari papan dan atap menggunakan seng.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved