Handrina Tertimpa Rumah Saat Selamatkan Diri, Tebing Bukit Panggoi Longsor
Satu unit rumah berkonstruksi kayu yang berada di tepi bukit Desa Panggoi, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Senin (16/12/2019) malam
LHOKSEUMAWE - Satu unit rumah berkonstruksi kayu yang berada di tepi bukit Desa Panggoi, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Senin (16/12/2019) malam sekitar pukul 20.15 WIB, hancur tertimpa longsor. Rumah tersebut dihuni Munazar (42) bersama lima anggota keluarganya. Beruntung seluruh penghuninya selamat.
Namun dibalik peristiwa itu, ada kisah memilukan saat rumah tersebut ambruk. Anak ketiga Munazar, Handrina (15), ternyata sempat ikut tertimbun. Tetapi itu tidak berlangsung lama karena ia langsung ditolong oleh abang dan anggota keluarga lainnya.
Saat kejadian itu, Handrina sedang menonton televisi seorang diri di dalam rumah. Sedangkan keluarganya yang lain berada di luar membakar ikan. Tiba-tiba ia mendengar suara bapaknya yang berteriak meminta agar dirinya segera keluar, Handrina pun langsung bergegas.
Naas, belum sampai ia berada di luar, rumahnya ambruk dan menimpa dirinya. Tangan dan bahu belakang tertimpa kayu sehingga membuat Handrina tertahan di tengah reruntuhan. Ia pun menangis sekeras-kerasnya. Anggota keluarganya langsung berupaya menolong sehingga sekitar 10 menit kemudian ia berhasil dievakuasi dari reruntuhan.
Akibat musibah tersebut, tangan kirinya mengalami lecet. Begitu juga bagian pundak belakang, mengalami lebam dan terasa sakit. "Tadi malam sempat mengeluh sakit. Tapi sudah dikusuk sama abangnya. Alhamdulilah sekarang sudah sehat kembali," ujar istri Munazar, Lela Mardiana, kepada Serambi.
Pantauan Serambi kemarin kondisi Handrina memang baik-baik saja. Ia duduk di bawah pohon yang tumbuh tak jauh dari bekas rumah orang tuanya. Sesekali ia terlihat membantu adiknya yang masih kecil. Ia bahkan sempat memperlihatkan kondisi luka lecet di tangan kirinya kepada Serambi.
Tanah dan beton
Munazar menceritakan, sebelum longsor terjadi, ia mendengar ada suara benda yang tgerus berjatuhan di atap rumah. Ia kemudian mengambil senter dan melihat ke bagian atas rumah, ke bagian tebing bukit Desa Panggoi. "Saya langsung melihat ke atas dengan menyenter. Saya melihat ada tanah dan beton yang mulai runtuh dari bukit," ujar Munazar.
Melihat hal itu, dia langsung meminta semua keluarganya menjauh dan ke luar dari rumah. Tidak lama kemudian, beton penahan tanah di belakang rumah, beserta tanah dari bukit ambruk. Tanah dan beton itu langsung menimpa rumahnya sehingga hancur total.
Tidak lama kemudian, warga sekitar berdatangan menolong. Warga juga ikut membantu mengevakuasi berbagai harta benda yang tertimbun, seperti sepeda motor, televisi, kulkas, dan lainnya. "Untuk sementara ini, kami pun harus mengungsi ke rumah keluarga. Sekarang kami juga sedang cari rumah sewa," imbuhnya.
Saat ini, di bekas lahan rumahnya hanya terlihat tumpukan tanah. Sedangkan material rumah seperti seng, kayu dan lainnya sudah dipindahkan ke lokasi yang lain. Tidak ada kontruksi yang tertinggal di bekas rumah kecuali pondasi dasar beton rumah.
Musibah yang menimpa Munazar dan keluarganya mendapat perhatian dari Ketua DPRK Lhokseumawe, Ismail A Manaf. Ia datang ke lokasi kejadian bersama Ketua Fraksi PA, Mahmudin Harun dan Ketua Komisi C, Fauzan.
Di lokasi, setelah mendengar kisah Munazar, Ismail menyerahkan bantuan sejumlah uang tunai. Kepada Serambi, Ismail A Manaf, menyatakan sangat prihatin atas apa yang menimpa Munazar beserta keluarganya. Apalagi saat melihat langsung kondisi rumah korban yang hancur total.
Karena itu, ia akan berkoordinasi dengan pihak eksekutif untuk proses pembangunan rumah bantuan bagi Munazar yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan. "Kita upayakan bisa secepatnya terealisasi," ujar Ismail.(bah)