Berita Banda Aceh

BBPOM Banyak Temukan Barang Kedaluwarsa di Banda Aceh

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banda Aceh melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah swalayan, supermarket, dan sarana distribusi

Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/MAWADDATUL HUSNA
Kepala BBPOM Banda Aceh, Zulkifli sedang memeriksa makanan segar yang dikemas dalam sidak yang dilakukan di Suzuya Pasar Atjeh, Banda Aceh, Jumat (20/12/2019). 

Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banda Aceh melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah swalayan, supermarket, dan sarana distribusi pangan yang ada di Banda Aceh, Jumat (20/12/2019).

Dalam kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka untuk mengintensifikasi pengawasan jelang hari besar keagamaan itu banyak ditemukan produk kedaluwarsa.

Kepala BBPOM Banda Aceh, Zulkifli menyampaikan target sidak yang dilakukan itu adalah poduk-produk tanpa izin edar (TIE), kedaluwarsa, dan rusak.

"Dari tiga kategori itu produk kedaluwarsa sangat banyak kita temukan dalam beberapa item, kemudian juga ada kemasan rusak," katanya.

Dalam sidak itu pihaknya juga menemukan makanan segar yang sudah layu tapi masih dikemas untuk dijual. Atas temuan-temuan tersebut, pihaknya akan menindaklanjuti terutama menyampaikan kepada pimpinan swalayan agar ke depan hal itu tidak terulang lagi.

Ini 5 Youtuber Terkaya di Dunia yang Mengelola Channel Game, Pendapatan Mereka Tertinggi Tahun 2019

PJN Wilayah II Kementerian PUPR Kerahkan Alat Berat ke Lokasi Longsor di Subulussalam

Penampilan Elly Sugigi Setelah Potong Gigi, Dapat Pujian dari Sang Kekasih: Kamu Tambah Cantik

"Untuk produk yang sudah kedaluwarsa dan rusak seharusnya dipisah. Tadi kita juga ke gudang penyimpan barang, dan barang-barang yang kedaluwarsa itu juga harus diberi tanda untuk dipisahkan," sebutnya.

Zulkifli menambahkan pihak swalayan harus lebih memperhatikan lagi apabila produk-produk tersebut rusak atau kedaluwarsa maka jangan dipajang, sehingga konsumen tidak membeli produk tersebut.

"Produk-produk yang kedaluwarsa dan rusak itu dipisah dan dikembalikan ke distributor dan jangan dipajang lagi," imbuhnya.

Selama seminggu terakhir ini pihaknya juga sudah melakukan sidak ke-10 kabupaten/kota lainnya di Aceh yaitu Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Lhokseumawe, Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Jaya, Aceh Barat dan Simeulue.

Jenis produk yang ditemukan dalam sidak itu antaranya yang rusak adalah makanan kaleng antaranya ikan kaleng, buah dalam kaleng, susu steril, dan susu UHT.

Sementara yang kedaluwarsa yaitu mi instan, minuman serbuk, makanan ringan, minuman kemasan, biskuit, susu bubuk dan coklat. Sedangkan produk TIE rata-rata ditemukan pada milo malaysia, permen hacks, teh hijau thailand, kopi sakao 39, dan produk-produk PIRT 12 digit.

Zulkifli mengimbau sebelum membeli produk, sebaiknya masyarakat harus cek kemasan, label, kedaluwarsa dan izin edar. "Apalagi menjelang hari-hari besar keagaman berbagai produk banyak dipajang dalam berbagai macam," katanya.

Dalam sidak itu juga turut serta Asisten II Setdako Banda Aceh, Bachtiar, Polda Aceh, serta lintas sektor lainnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved