Kunker Menag
Berkunjung ke Pelosok Aceh Singkil, Fachrul Razi Ceritakan Persahabatannya dengan Menteri Luhut
Cerita Fachrul Razi bermula ketika Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid meminta memanfaatkan kedekatannya dengan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, untu
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Menteri Agama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi menceritakan persahabatannya dengan Menko Maritim Jendral TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan.
Fachrul bersedia membocorkan rahasia persahabatannya dengan Luhut, ketika launching Program Percontohan Daerah Binaan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI di Desa Situbuh-tubub, Danau Paris, Aceh Singkil, Minggu (22/12/2019).
Cerita Fachrul Razi bermula ketika Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid meminta memanfaatkan kedekatannya dengan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, untuk menyampaikan permintaan Pemkab Aceh Singkil.
Permintaan tersebut berupa perpanjangan landasan bandara Syekh Hamzah Fansuri Aceh Singkil.
"Kami sudah sampaikan ke Pak Menko Maritim. Namun Bapak punya kedekatan khusus bisa bisikan langsung pada Pak Menko Maritim, supaya perpanjangan runway bandara Syekh Hamzah Fansuri terlaksana," ujar Bupati.
Menanggapi permintaan tersebut Menteri Agama berjanji, akan menyampaikan pesan Bupati Aceh Singkil, kepada Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan.
"Tadi saya disebut Pak Bupati, bersahabat dengan Pak Luhut. Saya sampaikan persahabatan kami," ujarnya.
Menurut Fachrul Razi, dirinya dengan Luhut sama-sama menyandang jendral bintang empat.
Berteman dekat sejak masuk taruna Akmil dulu masih bernama Akabri. Persahabatan itu terus berjalan akrab.
"Kami berkumpul sejak taruna sampai sekarang kami tetap bersahabat akrab sekali. Orang bilang dimana ada Pak Luhut di situ ada Pak Fachrul. Di mana ada Pak Fachrul di situ ada Pak Luhut," kisah Fachrul Razi.
Tapi sebut pria kelahiran Aceh ini, bukan kisah tersebut sesungguhnya yang hendak diungkapkan.
Melainkan ingin mengungkapkan dirinya seorang muslim dan Luhut Binsar Panjaitan non muslim bisa menjadi teman baik. Tanpa mengganggu akidah masing-masing.
"Yang ingin saya ungkapkan Pak Luhut itu nonmuslim saya yang muslim. Kami bersahabat tapi tidak sedikitpun menggangu akidah kami," tegasnya.
Kata Fachrul Razi, jika ada yang berpikir terlalu dekat dengan nonmuslim akan mengganggu akidah. Pemikiran itu keliru.