Berita Nagan Raya
Dokter Muhammad Jailani Sudah Operasi 4.300 Penderita Bibir Sumbing di Aceh
dr Muhammad Jailani SpBE-RE (K) merupakan sosok dokter spesialis bedah plastik yang merupakan dosen di Fakultas Kedokteran (FK) Unsyah.
Penulis: Rizwan | Editor: Yusmadi
Laporan Rizwan | Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - dr Muhammad Jailani SpBE-RE (K) merupakan sosok dokter spesialis bedah plastik yang merupakan dosen di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh.
Pria kelahiran Bireuen, Aceh sejak tahun 2007 hingga 2019 mengakui sudah sekitar 4.300 warga penderita bibir sumbing di Aceh telah berhasil dioperasinya.
Ditemui Serambinews.com, Sabtu (21/12/2019) di sela-sela pengabdian masyarakat oleh Prodi Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Unsyiah Banda Aceh di RSUD Sultan Iskandar Muda (SIM) Nagan Raya, Jailani mengungkapkan bahwa sekitar 4.300 warga Aceh yang telah diperasi dengan berbagai kalangan usia.
Operasi dilakukan pihaknya atas kerja sama dengan berbagai kalangan di Aceh seperti Pemerintah Aceh, Pemkab sejumlah kabupaten kota, Smail Train Aceh dan lembaga-lembaga lainnya di Aceh.
“Alhamdulilah telah banyak kita operasi. Selain penderita bibir sumbing juga sejumlah penyebab lainnya,” kata Jailani ketika awal tugas pernah menjadi seorang dokter PTT (pegawai tidak tetap) di sebuah Puskesmas di Bireuen.
Ayah tiga anak ini mengatakan, motivasi melanjutkan kuliah spesialis bedah ingin berubah dan bisa memberikan terbaik untuk masyarakat terutama warga Aceh.
• Lima Warga di Aceh Jalani Operasi Bibir Sumbing
• Gunakan Motor Trail, Rahmad Maulizar Sosialisasi Operasi Bibir Sumbing Hingga ke Bener Meriah
• Maret 2020 Pemkab Aceh Timur Gelar Operasi Bibir Sumbing, Ayo Mendaftar, Ini Syaratnya
Tetapi tantangan yang dihadapi termasuk ia pernah membuat surat keterangan miskin karena ketiadaan dana ketika ingin melanjutkan kuliah spesialis bedah di Unsri Palembang.
Namun setelah tiga tahun di Unsri Palembang kembali melanjutkan kuliah di Unair-Dr Sutomo di Pulau Jawa dan menyelesaikan pendidikan spesialis bedah plastic di Unair.
“Alhamdulilah 2,5 tahun ambil spesialis di Uniar selesai,” ujar pria yang ketika muda lalu pernah menjadi kiper sebuah klub sepakbola di Bireuen.
Menurut Jailani, warga menderita bibir sumbing disebabkan berbagai penyebab. Namun dari faktor yang ada bahwa terdapat 0,1 persen penduduk pada sebuah deerah ditemukan penderita bibir sumbing.
“Hari ini ada dua pasien yang kita operasi di RSUD SIM Nagan Raya,” kata Jailani.
Dokter yang kelahiran 6 Juni 1962 mengaku operasi bibir sumbing yang rutin dilaksanakan dirinya lebih kepada kegiatan sosial kemanusian.
Termasuk mengisi waktu seperti pelaksanaan operasi pada hari libur Sabtu dan Minggu seperti yang sudah dijawalkan dalam pekan depan sekitar 14 orang akan dioperasi di RS Malahayati Banda Aceh. (*)