Gelagat Aneh Sopir Bus Sriwijaya Sebelum Tewas Kecelakaan, Sempat Ijin ke Ibu: Aku Tidak Pulang Mak!
Ferri Afrizal tewas bersama 34 penumpangnya dalam insiden kecelakaan maut bus masuk jurang sedalam 80 meter pada hari Senin (23/12/2019) tengah malam.
SERAMBINEWS.COM - Ferri Afrizal (35) sopir Bus Sriwijaya seolah sudah memiliki firasat sebelum terjadi kecelakaan maut.
Bahkan, sopir Bus Sriwijaya ini berpamitan hingga 4 kali kepada ibu kandungnya sebelum berangkat membawa bus bernomor polisi BD 7031 AU.
Rupanya, hari Minggu (22/12/2019) itu merupakan pamitan terakhir Ferri Afrizal kepada ibunya.
Sebab, Ferri Afrizal tewas bersama 34 penumpangnya dalam insiden kecelakaan maut bus masuk jurang sedalam 80 meter pada hari Senin (23/12/2019) tengah malam.
Bus yang dikendarai Ferri Afrizal itu terjun bebas ke jurang saat melintas di Tikungan Lematang Indah, Desa Pelang Kenidai, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan.
"Iya, anak saya sopir dari bus itu," ujar Jalaluddin, ayah Ferri Afrizal dengan mata berkaca-kaca menahan tangis pada Rabu (25/12/2019).
• Said Didu Sebut Cuma Satu Dewan Pengawas KPK yang Layak Dipercaya, Siapa Dia?
• Fakta Kecelakaan Bus Sriwijaya: Sebelumnya Sempat Alami Kecelakaan Kecil
Pria berusia 55 tahun ini menceritakan, puteranya Ferri Afrizal memang sempat menunjukan sikap yang terbilang cukup aneh sebelum berangkat kerja.
Menurut Jalaluddin, anak keduanya itu sebelum berangkat kerja sempat berpamitan.
Namun, Orangtua Ferri Afrizal heran lantaran anaknya sampai berkali-kali pamit.
Padahal, biasanya hanya sekali dan Ferri langsung berangkat kerja.
"Waktu pamit kerja hari minggu lalu, sampai empat kali dia izin sama ibunya. Itu yang agak aneh karena biasanya cukup satu kali saja," ujarnya saat ditemui di rumah duka di Jalan Sematang Borang Sako RT 007 RW 010 Perumahan Yasera Damai Kelurahan Sako Borang Palembang, Rabu (25/12/2019) melansir Tribunsumsel.com

SRIWIJAYA POST/WAWAN Tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian setelah berhasil mengevakuasi 34 korban meninggal dan 13 korban selamat, di lokasi jatuhnya Bus Sriwijaya, Sungai Lematang, 75 meter di bawah Tikungan Lematang Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Rabu (25/12/2019). Bus Sriwijaya jurusan Bengkulu-Palembang terjun ke jurang dan terdampar di sungai pada Selasa 24 Desember 2019 dini hari. Puluhan orang meninggal akibat kecelakaan maut tersebut. (SRIWIJAYA POST/WAWAN )
Tak hanya itu kata Jalaluddin, istrinya (ibu kandung ferri) sempat menceritakan ketika terakhir pamit bekerja mengemudikan bus ke Bengkulu.
Selain keanehan karena pamit sampai empat kali, ada kata-kata terakhir Ferri yang benar-benar membuat batin sang ibu bergetar.
• Air Mata Fitri Tumpah saat Menikah di Samping Jenazah Ayahnya, Sang Ayah Jadi Korban Bus Sriwijaya
"Dia bilang, Mak pamit ya. Mungkin aku tidak pulang. Tapi saat itu ibunya berpikir kata-kata itu berarti pulangnya mungkin agak lama. Ya, tapi tetap saja perasaan cemas itu ada," ucapnya.
Tak hanya ibu Ferri saja yang merasakan firasat tak enak, sebagai seorang ayah, Jalaluddin juga turut merasakan perasaan serupa terhadap anaknya itu.
"Sejak Senin malam saya tidak bisa tidur. Pikiran dan hati saya tidak tenang,"ucapnya.
Rupanya firasat itu terbukti benar adanya. Jalaluddin yang sepanjang malam terus gelisah, langsung tertegun ketika mendapat kabar bahwa Ferri tewas dalam kecelakaan maut saat bekerja.
"Saya dapat telepon sekitar jam 03.00 pagi. Rupanya ini jawaban dari rasa gelisah itu. Anak saya meninggal dalam kecelakaan itu,"kata pria paruh baya tersebut.
• Korban Tewas Kecelakaan Maut Bus Sriwijaya Jadi 28 Orang, Cerita Korban Selamat Sempat Terseret Arus
35 Orang Tewas
Proses pencarian para korban Bus Sriwijaya oleh Tim SAR Gabungan ini dilakukan selama dua hari sejak tanggal 24 hingga tanggal 25 Desember 2019 kemarin resmi dihentikan.
Dalam proses pencarian para penumpang Bus Sriwijaya, korban yang berhasil dievakuasi sebanyak 48 orang.
Dari total tersebut, 35 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Pada pencarian hari kedua, Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi 7 orang korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Palembang, Benteng Telaumbanua mengatakan, sampai saat ini tim gabungan sudah mengevakuasi 48 korban kecelakaan Bus Sriwijaya.

Foto Ferri Afrizal (35) sopir bus Sriwijaya semasa hidup. (Tribun Sumsel)
Dari jumlah tersebut 35 orang dinyatakan tewas dan 13 orang lainnya selamat.
Tim SAR Gabungan yang evakuasi kembali 1 korban jenis kelamin laki - laki akibat musibah Bus Sriwijaya masuk Jurang di Liku Lematang Pagaralam, Selasa (24/12/2019) (Basarnas Palembang)
Menurutnya, pencarian ini melibatkan sebanyak 315 Tim SAR Gabungan.
"Sejak pencarian dibuka pada Selasa (24/11/2019), tim SAR gabungan yang berjumlah 315 orang telah menemukan semua korban kecelakaan. Sebanyak 28 korban tewas ditemukan pada Selasa (24/12/2019) dan 7 korban tewas ditemukan pada Rabu (25/12/2019)," ujarnya Rabu (25/12/2019) mengutip Tribun Sumsel
Ia melanjutkan, penemuan tujuh korban tewas ditemukan sejak pukul 10.35 WIB sampai pukul 16.41 WIB.
Menurutnya, 48 korban yang ditemukan sudah sesuai dengan jumlah penumpang yang dilaporkan keluarga korban.
Sehingga, proses pencarian korban dihentikan dan dilanjutkan dengan pemantauan.
"Jumlah ini sesuai dengan jumlah laporan korban hilang yang disampaikan oleh keluarga korban dan semua sudah teridentifikasi," katanya.
Menurutnya, 35 korban tewas yang ditemukan tidak seluruhnya berada di dalam bus yang tenggelam di air.
Namun, ada juga satu jenazah yang ditemukan hanyut sejauh 500 meter dari titik jatuhnya Bus Sriwijaya.
Sementara itu, 34 korban tewas lainnya berada di sekitar bus.
Berikut ini identitas 35 korban tewas kecelakaan maut Bus Sriwijaya:
1. Rizki saputra, laki - laki Pergito muara enim
2. Sonia ( p ) umur 17 tahun pergito muara enim
3. Kelvin andeka ( L ) dusun kepayang bengkulu
4. Okti karusniati ( P ) 35 th, jln kuala lempung ratu agung Bengkulu
5. Fadhil ( l ) 10 th dusun marya mula pondok kuba bengkulu tengah
6. Rahmat hidayat ( l ) ukulu musi ds air kelinsar 4 Lawang
7. Farel ( l ) ds kepayang
8. Feryi aprizal (l ) 34 th perumahan yasera damai sako kenten plbng
9. Mrs. X
10. Nanik ( p ) ulu musi 4 lawang
11. Ulul ( p ) banyuasin
12. Yasiroh ( p ) ponpes bengkulu
13. Ayu intan sekarwati (p ) 9 th ramanjaya muko2 Bengkulu
14. Melia sapira ( p ) plbng ponpes bengkulu
15. Efran fadilah akbar ( l ) umur, kepayang,bengkulu
16. M akbar prabowo (l ) 13 th prajen bayuasin
17. Metriani andeka ( p ) 43 th dusun kepayang Bengkulu
18. Ali jaya ( L) gandaria bengkulu
19. Ilyas( L ) demang lebar daun plbmg
20. Jimmi yuda sanjaya ( L) 23 th empat laqang
21. Identitas blm diketahui
22. Warsono ( L) kec maryana, banyuasin
23. Imron ( L ) engano bengkulu.
24. Rosita 50 th ( P) jl sriwijaya kape sidorejo pasar muara enim
25. Feri 48 th laki laki belakang pondok kec ratu samban Bengkulu
26. Dwi sunarto 56 th ( L ) ds bukit kec. Semidang bengkulu tengah.
27. Raihan gani ( L ) umur 5 th ank dari no 10 alamat ulu musi
28. Raisa ( P ) 5 th plbng
29. Nayla binti samsoni 10 th ( P ) lintang empat lawang
30. Asiah binti agus abdulah ( P ) 65 th flamboyan no 17. Bengkulu kota
31. Hesti nurmawati ( P) 30 th ds margomulyo kec. Podok kubang, bengkulu tengah
32. Intan purnama sari binti misdi 19 th ( P ) jln sriwijaya rt.03 rw. 02 no.20 kel.pasar riga Muara Enim
33. Fitri apriati / kiki( P) 39 th.jln fakih usman kertapati plbmg
34. Indah putri utami binti dermesy (P)11 th bangka hulu, bengkulu
35. Yuliana ( P) 56 th jln engano no 4 rt 03, rw 01 kec. Sungai seruti kota bengkulu.(*)
(TribunnewsBogor.com/Tribun Sumsel)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Sopir Bus Sriwijaya 4 Kali Izin ke Ibunya Sebelum Tewas Bersama 34 Penumpanya: Aku Tidak Pulang Mak!