Martunis Anak Angkat Cristiano Ronaldo Lamar Sri Wahyuni Gadis asal Bireuen, Pakai Cincin Tunangan
Martunis baru saja meminang pujaan hati, gadis cantik asal Kabupaten Bireuen bernama Sriwahyuni.
Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM - Bencana gempa dan Tsunami yang melanda Aceh telah 15 tahun berlalu.
Ada kabar bahagia dari Martunis, korban tsunami asal Aceh 2004 silam yang kisahnya sempat mengguncang dunia.
Hingga akhirnya Martunis yang saat itu masih bocah menjadi anak angkat Cristiano Ronaldo.
Kabar terbaru dan bahagia dari Martunis setelah 15 tahun tsunami tepatnya di penghujung akhir 2019.
Martunis baru saja meminang pujaan hati, gadis cantik asal Kabupaten Bireuen bernama Sri Wahyuni.
Acara lamaran itu berlangsung di Jeunieb, Aceh, Minggu, 29 Desember 2019.
Kabar gembira ini diketahui dari unggahan di akun Instagram keduanya, @martunis_ronaldo dan @yunie_s99.
Martunis mengunggah sederet foto dari momen pertunangannya.
Memakai batik berwarna cokelat hitam, Martunis tampak sedang memakaikan cincin tunangan ke jari Sriwahyuni.
Di hari spesial itu, Sriwahyuni tampil cantik dengan kebaya warna cokelat muda.
Ia tersenyum menerima cincin sebagai tanda pengikat dari Martunis.
Melalui caption unggahan, Martunis memohon doa agar rencana pernikahannya dengan Sri Wahyuni dilancarkan.
Berikut unggahannya:
Alhamdulillah pada hari ini 29 Desember 2019 Saya memilih pendamping hidupku @yunie_s99.
semoga sampai di Hari H...
mohon doa nya dari teman-temanku semua...
makasih.Amin Yra .......
Hari ini Selasa (31/12/19), Martunis kembali mengunggah foto momen lamarannya dengan gadis pujaan hatinya.
Martunis mengaku dirinya dan keluarga bersar sangat bahagia karena acara lamarannya dengan Sri Wahyuni berjalan Lancar dan sukses.
Martunis berharap Allah melancarkan hubungannya dengan sang calon istri hingga hari pernikahan dan sampai ke pelaminan.
Martunis juga tidak lupa mengucapkan terima kasihnya kepada teman dan rekannya yang sudah mendoakan hubungannya dengan Sri Wahyuni.
Berikut unggahannya:
29 Desember 2019 tapatnya di Tanggal itu adalah hari yang sangat bahagia bagi saya dan keluarga saya......
Semoga Allah melancarkan hubungan kami hingga ke hari H.Amin yra.....
Terimakasih untuk teman-teman yang sudah mendoakan hubungan kami saya dengan @yunie_s99 .....
Alhamdulillah.....
Unggahan Martunis pun banjir doa netizen:
@azizahannah: Alhamdulillah. Pasangan serasi
@naanaa_laa: MaasyaaAllaah . Tp kirain kmrn2 sudah menikah... Smg Allaah memberkahi kalian berdua aamiin
@malik_aa95: moga lancar acara bang martunis
@aidil_laila75: Barakallah buat msrrunis,moga lancar sampai ke hari..H.masyaAllah...tabarakallah...cantiknya...
@meysya_tanzen: Cantik ,, congratulation ea
z_zirlia3: Selamat abg. Semoga lancar sampai Hari H. Amin..
@ahmadpersib_: Bismillah. Selamat ya semoga lancar Sampai Hari Yg Di Nantikan #WilujeungDulur
Selamat ya Martunis dan Sri Wahyuni......
Semoga hubungan kalian tetap langgeng sampai akad nikah.
Kisah Martunis sendiri berawal dari bencana Tsunami yang mengguncang Aceh pada 2004.
Berbekal jersey Portugal, Martunis berhasil mencuri perhatian dunia, terutama sang superstar sepak bola Cristiano Ronaldo.
Meski kehilangan sanak keluarga dan harta benda, namun nasibnya tergolong baik dibandingkan dengan anak-anak yang lain.
Bagaimana tidak, karena ia telah diangkat menjadi anak oleh pemain sepakbola ternama dunia, Cristiano Ronaldo!
Cristiano Ronaldo disebut prihatin dengan nasib Martunis yang kehilangan ibu dan dua saudara kandungnya dalam bencana itu.
Pesepak bola terpopuler di dunia itu kemudian memutuskan menjadikan Martunis sebagai salah satu anak angkatnya.
Martunis lahir di Banda Aceh, 2 Mei 1997.
Saat peristiwa tsunami Aceh terjadi, dia masih berusia 7 tahun.
Bocah ini mendapat simpati dari bintang sepak bola Portugal, Cristiano Ronaldo.
Sebelumnya, dia tinggal di Desa Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh.
Pada 2008, Martunis bersekolah di kelas 1 SMPN 8 Banda Aceh.
Martunis sempat bermain di klub asal Portugal, Sporting Lisbon, untuk masuk tim akademi U-19.
Martunis menjadi sosok yang sangat bersyukur dan beruntung bisa selamat dari peristiwa tsunami Aceh sekaligus diangkat menjadi anak oleh Cristiano Ronaldo.
Bagi Martunis, peristiwa tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004 menjadi bencana yang tak akan terlupakan.
Martunis yang selamat dari bencana gempa dan tsunami itu kehilangan banyak teman dan keluarga.
Namun, kesedihannya sedikit terhibur oleh bintang sepak bola Cristiano Ronaldo.
Martunis termasuk korban yang selamat dari tsunami.
Saat ditemukan, Martunis menggunakan seragam Timnas Portugal bernomor punggung sepuluh milik Rui Costa.
Nasib Martunis berubah ketika mendapatkan kunjungan dari Cristiano Ronaldo.
Bahkan Martunis dijadikan anak angkat oleh pemain Juventus tersebut.
Remaja asal Desa Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh yang lahir 10 Oktober 1997 itu selalu ingat tanah kelahirannya.
Dia juga sangat ingat jelas akan bencana tsunami Aceh.
Melalui video yang diunggah di Youtube miliknya, Martunis menanggapi pertanyaan dari seorang netizen yang ingin mengetahui kronologis bertahan hidup ketika bencana tsunami melanda.
Martunis pun menjawabnya dengan pembukaan mengenai perjuangan hidup.
Baginya, berusaha untuk bertahan hidup itu tidaklah mudah.
"Berusaha hidup itu tidak mudah dengan kita berjuang untuk masa depan, jadi yang kita perjuangkan itu adalah nyawa," kata Martunis.
Ketika kejadian tsunami, Martunis berusaha bertahan hidup dengan menaiki kasur, bangku sekolah, dan mengambil kasur kembali.
"Jadi saya pas kejadian tsunami pertama, saya berusaha untuk naik ke atas kasur, kemudian kasur itu tenggelam, lalu saya berusaha untuk naik di atas bangku sekolah, bangku kayu," kenangnya dengan sepenuh hati.
"Setelah itu bangku itu juga tenggelam, lalu saya ambil kasur lagi, tapi kasur itu juga tenggelam," tambahnya.
Kemudian Martunis tak sadarkan diri.
Namun ketika terbangun, tiba-tiba dia berada di atas pohon yang besar.
"Terus kemudian, saya tiba-tiba sudah berada di pohon yang besar, seperti kita tidur bangun-bangun tiba-tiba berada di atas ini, itu," terangnya.
Martunis yang selamat secara terkatung-katung di lautan selama 21 hari pasca tsunami Aceh, 26 Desember 2004.
Martunis yang kehilangan ibu, kakak, dan adiknya saat tragedi tsunami Aceh tentu sangat merindukan keluarganya yang tinggal di Desa Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. (*)
• Pesawat N219 Buatan Mahasiswa Aceh di Jakarta Mendarat di Kantor BPPA
• Jalan Peureulak-Lokop Rusak Parah, Fadhil Rahmi Desak Pemprov Aceh Tangani Pembangunan Daerah
• BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Waspada Gelombang Capai 3 Meter di Wilayah Ini