Luar Negeri
Fakta Pasukan Quds, Pasukan Elit Iran yang Dipimpin Mayjen Qassem Soleimani, Pahlawan atau Teroris?
Terbunuhnya pimpinan tertinggi Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, menjadikan perang antara Amerika Serikat dan Iran sudah di depan mata.
Misi Quds pun tak pernah akur alias berkebalikan dengan kepentingan militer Amerika.
Saat terjadi krisis ISIS di Suriah, Pasukan Quds memerangi pemberontak yang merongrong pimpinan sah Suriah, Presiden Bashar Assad.
Sementara Amerika sebaliknya, mereka memerangi Bashar Assad karena dianggap sebagai diktator kejam seperti Saddam Husein.
Quds dituding Amerika sebagai biang kerok banyak aksi teror di dunia.
Di antara tudingan itu adalah rencana pembunuhan Dubes Saudi di AS lewat pengeboman restoran di Kota Georgetown, 2011.
Amerika juga menuding Pasukan Iran ini sebagai aktor peledakan enam tangker minyak di Teluk Oman pada Mei dan Juni 2019, serangan roket di dua kilang minyak Saudi pada September 2019, juga serangan roket Pangkalan Militer AS di Irak 27 Desember 2019.
Tapi, Iran membantah semua tudingan AS ini.
• VIRAL Video Pasangan Muda Mudi Mesum di Lapangan, Nekat Lakukan Ini di Tempat Terbuka
• Iran Siapkan Hadiah Rp 1,1 Triliun untuk Kepala Donald Trump, Sebut akan Serang Gedung Putih
3. Pasukan Hantu
Meski Pasukan Quds menjalankan tugas militernya di luar Iran, tapi tetap saja komando Quds berasal dari Ibu Kota Iran, Teheran.
Dikutip dari NBC, jumlah pasukan Quds pun misterius.
Mereka kerap dijuluki 'Pasukan Hantu', karena tak jelasnya strategi dan pangkalan militer mereka.
Meski demikian, sejumlah teori mengatakan, Pasukan Quds diperkirakan berjumlah 17.000 hingga 21.000 personel.
Pasukan Quds menjalankan misi intelijen seperti halnya CIA di Amerika Serkat.
Tapi, beberapa personel pasukan Quds juga dilatih sebagai kombatan dan beralatan militer lengkap, sebagaimana halnya pasukan Green Berets AS.
4. Perang Asimetris