Berita Abdya

Bulog Blangpidie Abdya belum Berhasil Pasok Beras ke e-Warung Program BPNT, Ini Kendalanya

Hal ini diakui Kasi Komersil pada Perum Bulog Sub Divre VI Blangpidie, M Luthi, yang dihubungi Serambinews.com, Selasa (7/1/2020).

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
For serambinews.com
Petugas Perum Bolog Divre VI Blangpidie, melakukan uji coba memasok kebutuhan beras pada 5 unit e-Warung di beberapa titik lokasi di Kabupaten Aceh Selatan, antara lain di Air Pinang dan Lhok Bengkuang, Kecamatan Tapaktuan, Kamis (26/9/2019). 

Hal ini diakui Kasi Komersil pada Perum Bulog Sub Divre VI Blangpidie, M Luthi, yang dihubungi Serambinews.com, Selasa (7/1/2020).

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), dimulai sejak Mei 2018.

Sejak saat itu, Perum Bulog tidak lagi menyalurkan bantuan sosial beras keluarga sejahtera (Bansos Rastra) kepada keluarga kurang mampu atau KPM (keluarga penerima manfaat) setempat.

Sebab, Bansos Rastra sudah berganti dengan Program BPNT.

Melalui program ini, KPM membelanjakan bahan kebutuhan pangan, seperti beras dan telur ayam pada e-warung terdekat yang telah ditetapkan.

Nominal yang bisa dibelanjakan KPM pada e-Warung tidak boleh lebih dari Rp 110.000 per bulan.

Terkait Kisruh AKD di DPRA, Ini Tanggapan Mualem Selaku Ketua KAB

Setiap Gampong di Pidie Jaya Dapat Dana Gampong Rp 900 Juta - Rp 1,2 M, Ini Pesan Bupati Aiyub Abbas

BMKG akan Survei Dugaan Medan Magnet di Aceh, Termasuk di Bukit Radar Aceh Besar yang Viral Itu

Lebih setahun terakhir, stok beras pada e-Warung di Kabupaten Abdya dipasok secara bebas atau sesuai keinginan pedagang yang dipercaya mengelola e-Warung.

Padahal, pemerintah melalui Kementerian Sosial RI, membuka kesempatan kepada Perum Bulog untuk menjual beras miliknya ke gerai e-Warung, yang merupakan instrumen dari penyaluran program BPNT.

Hal itu merupakan hasil Rapat Koordinasi (Rakor) BPNT di Batam pada akhir September 2019.

Kenyataannya, Perum Bulog Divre VI Blangpidie belum berhasil menjadi pemasok kebutuhan beras pada e-Warung di Abdya hingga berakhir tahun 2019.

Hal ini diakui Kasi Komersil pada Perum Bulog Sub Divre VI Blangpidie, M Luthi, yang dihubungi Serambinews.com, Selasa (7/1/2020).

“Kemungkinan Perum Bulog menjadi pemasok beras di e-Warung masih dalam proses koordinasi dengan Dinas Sosial Abdya,” kata M Luthi.

Koordinasi menyangkut data jumlah e-Warung di seluruh Abdya, termasuk jumlah KPM yang membelanjakan beras pada setiap e-Warung harus valid.  

Sehingga jika nantinya Perum Bulog dipercaya sebagai pemasok, maka beras yang dipasok sesuai kebutuhan, sehingga tidak lama ‘terbenam’ di e-Warung tertentu.

Dan, yang lebih penting lagi, kata M Luthi, dilaksanakan sosialisasi pada e-Warung yang melibatkan Dinas Sosial Abdya.  

Lebih lanjut dijelaskan bahwa beras yang disuplai ke e-Warung program  BPNT merupakan beras premium atau kualitasnya lebih bagus dari beras medium, sehingga mampu bersaing di gerai (toko) e-Warung.

Perum Bulog Sub Divre VI Blangpidie menyatakan siap memasok beras premium e-Warung sebagai bahan pangan yang akan dibelanjakan KPM yang masuk daftar program BPNT.

Kesiapan itu, dikarenakan stok beras di tiga gudang di bawah Perum Bulog Sub Divre VI Blangpidie tersedia dalam jumlah cukup.

Stok beras tersedia di Gudang Padang Baru Susoh Abdya, Gudang Kota Fajar Aceh Selatan, dan Gudang Subulussalam Kota Subulussalam.

Data e-Warung Sudah Diserahkan ke Bulog Blangpidie

Sementara   Kepala Dinas Sosial Abdya, Ikhwansyah TA SH dihubungi Serambinews.com, Selasa (7/1/2020), mengakui kalau data jumlah e-Warung sudah diserahkan kepada Perum Bulog Sub Diovre VI Blangpidie.

Adapun jumlah e-Warung aktif di Kabupaten Abdya sekitar 85 unit, terdiri dari binaan BRI sejumlah 60  unit atau disebut agen brilink, binaan Perum Bulog sebanyak 15 unit dan binaan Kementerian Sosial 10 unit. Berdasarkan ketentuan, satu e-Warung berbanding 200 KPM.

 Selain itu, koordinasi dengan Perum Bulog Sub Divre VI Blangpidie juga telah dilaksanakan pada Desember 2019 lalu.

Namun hingga saat ini Perum Bulog setempat belum bertindak sebagai pemasok beras kepada e-Warung setempat.  

Artinya, kata Ikhwansyah TA,  kebutuhan beras pada e-Warung di Abdya masih dipasok secara bebas atau sesuai keinginan pedagang yang dipercaya mengelola e-Warung.

“Perum Bulog sebagai suplier beras di  e-Warung bertujuan menjamin terjaga mutu beras dan kestabilan harga,” katanya.

Kendala terkini, kata Kadis Sosial Abdya, Ikhwansyah TA bahwa Kepala Perum Bulog Sub Divre VI Blangpidie, Edi Saputra sudah berpulang ke Rahmatullah pada hari Selasa, 30 Desember 2019 lalu.

“Beliau meninggal dunia di Rumah Sakit Teungku Peukan Abdya karena sakit,” katanya.

Jadi, koordinasi lanjut menyangkut kemungkinan Bulog sebagai pemasok beras di e-Warung, menunggu Kepala Perum Bulog Sub Divre VI Blangpidie yang definitif, pengganti almarhum Edi Saputra.  

Sebagai catatan, di Abdya  tercatat hampir 12.000 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) tersebar dalam 9 kecamatan atau 152 desa/gampong sebagai penerima BPNT.

Di Abdya,  program BPNT dimulai sejak Mei 2018 setelah masing-masing KPM mendapat KKS atau kartu kombo dari pihak BRI sebagai bank penyalur.

Dengan menggunakan kartu kombo, masing-masing KPM membelanjakan bahan kebutuhan pangan,  seperti beras dan telur ayam pada e-Warung terdekat dengan  nilai nominal tidak boleh lebih dari Rp 110.000 per bulan.

Uji Coba di Aceh Selatan

Seperti diketahui bahwa Perum Bulog Divre VI Blangpidie dengan wilayah kerja meliputi Kabupaten Abdya, Aceh Selatan, Kota Subulusalam dan Aceh Singkil.

Sebelumnya, bantuan bansos ranstra disalurkan kepada KPM di empat kabupaten/kota tersebut.

Untuk Kabupaten Abdya dan Kota Subulussalam, program rastra sudah berakhir Mei 2018 dan Februari 2019 lalu. Sedangkan untuk Kabupaten Aceh Selatan dan Aceh Singkil, baru berakhir sejak Agustus 2019 lalu.  

Dari empat kabupaten/kota di wilayah kerja Perum Bulog Sub Divre VI Blangpidie, telah dilakukan uji coba memasok beras kebutuhan di e-Warung di Kabupaten Aceh Selatan.

Uji coba yang dilaksanakan September 2019 lalu pada 5 unit e-Warung di Aceh Selatan. S

edangkan untuk kabupaten lainya, Abdya, Aceh Singkil, termasuk Kota Subulussalam segera dituntaskan koordinasi. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved