Pusat Buah

Negeri di Atas Awan Tamiang Dijadikan Pusat Tanaman Buah

Kadis Tanbunak Aceh Tamiang, Yunus menjelaskan lahan yang terhampar di areal ini terbagi dalam beberapa ketinggian, misalnya mulai dari 198 meter dar

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Dok Distanbunak
Kadis Tanbunak Aceh Tamiang, Yunus saat berada di salah satu titik ketinggian Bengkelang, Aceh Tamiang, Selasa (7/1/2020). Lokasi ini akan dijadikan pusat pengembangan tanaman buah yang selanjutnya dipasarkan di Medan. 

Laporan Rahmad Wiguna I Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang akan menjadikan dataran tinggi di Kampung Bengkelang, Kecamatan Tamiang Hulu sebagai pusat tanaman buah-buahan.

Lokasi ini sengaja dipilih karena dianggap memiliki iklim dan lahan yang memadai untuk menembangkan komuditas durian, alpukat, kopi hingga bunga krisan.

Kadis Tanbunak Aceh Tamiang, Yunus menjelaskan lahan yang terhampar di areal ini terbagi dalam beberapa ketinggian, misalnya mulai dari 198 meter dari permuakan laut hingga 700 mdpl.

Mangsa Ratusan Pria di Inggris, Kelakuan Reynhard Akhirnya Terkuak, Ini Kronologi Korban Terakhir

Gempa Guncang Simeulue, BMKG: Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia

BREAKING NEWS - Pengadilan Negeri Banda Aceh Tolak Gugatan Irwandi Terhadap Tiyong

Pihaknya akan menyesuaikan jenis tanaman di masing-masing ketinggian, misalnya lahan di ketinggian 198 mdpl untuk alpukat, jahe di ketinggian 450 mdpl, bunga krisan hingga kopi di areal tertinggi.

“Total luas area yang akan kita gunakan 1.050 hektare. Kalau sekarang ini sebagian sudah ada ditanami durian, pinang dan pohon sengon,” kata Yunus ketika menyurvei areal itu, Selasa (7/1/2020).

Bagi Aceh Tamiang yang merupakan kawasan pesisir, Kampung Bengkelang merupakan dataran yang tergolong paling tinggi. Sebagian masyarakat bahkan menamai kawasan ini sebagai negeri di atas awan.

Yunus optimis program pemusatan tanaman buah-buahan negeri di atas awan ini akan berdampak positif bagi kemajuan masyarakat.

Dia mengklaim masyarakat setempat cukup antusias dengan program ini dengan dibuktikan langsung terbentuknya empat kelompok tani.

“Jadi nanti yang mengelola lahan ini masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani. Sampai hari ini, sudah ada kelompok tani yang terbentuk,” lanjutnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved