Berita Lhokseumawe
Ribuan Ikan Mati Mendadak di Keramba Aliran Sungai Cunda Lhokseumawe, Tim Ahli Ambil Sampel
"Tim ahli mengambil puluhan sampel air selama 24 jam. Pengambilan sampel di kawasan keramba dan sejumlah lokasi lainnya di aliran sungai di waktu...
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
Sehingga, peristiwa pertama kali terjadi ikan mati mendadak pada Selasa (2/4/2019) malam.
Saat itu, ada puluhan ribu ikan yang mati.
"Kala itu, milik saya saja yang mati ada 15 ribu-an ikan kerapu dan kakap siap panen, serta ditambah 5.000-an bibit kerapu. Belum lagi milik para petani Keramba lain," kata Imran.
Waktu itu, menurut Imran, kejadian tersebut sempat dilaporkan ke Dinas Kelautan, Perikanan, dan Pertanian Lhokseumawe.
• Derita Daratul Kayla, Bocah Miskin Asal Peureulak Ini Harus Segera Operasi Bedah Kepala
Tindaklanjutnya, sesuai informasi yang diterima, pihak dinas pun sempat mengirim sampel air dan ikan ke Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee, Aceh Besar, untuk diperiksa.
Hasilnya, kala itu tidak ditemukan penyebab pasti ikan bisa mati mendadak.
Kini, kejadian yang terjadi pada April 2019, kembali terulang pada September 2019.
"Sejak September 2019 itulah, matinya ikan secara mendadak menjadi langganan di tempat kami. Hampir 15 hari sekali ikan kami mati mendadak. Hingga terakhir terjadi kemarin sore hingga tadi pagi," ujar Imran.
Menurut Imran, kejadian ini sudah kembali dilaporkan ke Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Lhokseumawe.
Sehingga diharapkan bisa segera direspon.
Diakuinya, sejauh ini Imran tidak bisa memastikan.
Kenapa ikan mati mendadak secara berkelanjutan.
Makanya, mereka merasa aneh saja sekarang ini.
Karena dulunya tidak pernah terjadi.
"Kami harapkan pihak dinas bisa segera merespon. Karena bila terus-terusan kejadian seperti ini kami akan merugi terus," pungkas Imran. (*)
• Ular Kobra Ditemukan di Dalam Kloset Toilet, Melawan saat Dikeluarkan hingga Tubuhnya Terputus