Berita Banda Aceh
Ibu Dua Anak yang ‘Terdampar’ di Banda Aceh Dipulangkan ke Kampung Asal di Labuhanhaji
Setelah sejak tahun 2005 bertarung hidup di Banda Aceh dan menderita sakit parah akibat gagal ginjal, Misda (35) berhasil dipertemukan kembali..
Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Jalimin
Ibu Dua Anak yang ‘Terdampar’ di Banda Aceh Dipulangkan ke Kampung Asal di Labuhanhaji
Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Setelah sejak tahun 2005 bertarung hidup di Banda Aceh dan menderita sakit parah akibat gagal ginjal, Misda (35) berhasil dipertemukan kembali oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKSK) dengan salah seorang anggota keluarganya di Dusun Panton Bayah, Gampong Panton Pawoh, Kecamatan Labuhanhaji Barat, Aceh Selatan.
Seperti diberitakan, seorang perempuan bernama Misda (35) yang sehari-hari bekerja sebagai tukang cuci dan berpindah dari satu tumpangan ke tumpangan lainnya di Banda Aceh menjalani perawatan (cuci darah) di RSUZA Banda Aceh tanpa pendampingan keluarga.
Keberadaan ibu dua anak itu diketahui oleh Koordinator TKSK Aceh, Misra Yana berdasarkan laporan dari pihak RSUDZA hingga diturunkan tim untuk melakukan pendampingan sekaligus melacak keberadaan keluarganya.
Menurut Misra Yana, perempuan tersebut berada di Banda Aceh sejak 2005 dan pada tahun 2008 dia menikah. Namun usia pernikahannya tak berlangsung lama, bahkan hingga 2019 dia mengaku sudah tiga kali menikah.
Dari suami pertama hingga yang ketiga dianugerahi tiga anak. Namun, anaknya yang terkecil diboyong oleh suami ketiganya. Sekarang Misda mengasuh dua anak yaitu Indra Irwansyah (13) dan Siska Rahayu (8).
• Bukan Rekaman Pembantaian Qasem Soleimani, Video yang Beredar di Medsos Rupanya Bagian dari Game
• Ternyata Pria Ini Dalang Pembunuhan Jenderal Soleimani, Sudah Susun Rencana Puluhan Tahun Silam
• Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko Ingin Pemerintah Kerja Sama dengan China Kelola Natuna
Sejak kelahiran anak ketiganya sekitar tujuh bulan lalu, Misda jatuh sakit. Hasil diagnosa medis diketahui Misda mengalami gagal ginjal sehingga harus cuci darah rutin.
Dalam kondisi sakit-sakitan, Misda terus berusaha bekerja apa saja untuk menghidupi kedua anaknya. Bahkan saat menjalani perawatan di RSUDZA, kedua anaknya nyaris menjadi anak telantar sebelum akhirnya persoalan sosial itu ditindaklanjuti oleh TKSK Dinsos Aceh.
Selama di Banda Aceh, Misda tercatat tinggal di Kecamatan Luengbata namun KK dan KTP di Kecamatan Ulee Kareng.
Koordinator TKSK Aceh mengatakan, setelah mengumpulkan berbagai data dan latar belakang Misda, pihaknya melakukan penjangkauan melalui TKSK Aceh Selatan yang turun ke kampung kelahirannya di Labuhanhaji Barat.
“Tim TKSK Aceh Selatan akhirnya menemukan keluarga Misda yaitu kakak kandungnya bernama Nurhayati di Dusun Panton Bayah, Gampong Panton Pawoh, Kecamatan Labuhanhaji Barat,” kata Misra.
Di antar ke kampung asal
Setelah berkoordinasi dengan Dinsos Aceh dan Dinsos Aceh Selatan, akhirnya pada Sabtu pagi, 11 Januari 2020, tim TKSK yang terdiri TKSK Syiah Kuala, TKSK Ulee Kareng, dan Koordinator TKSK Aceh berangkat ke Aceh Selatan mengantar Misda dan kedua anaknya kembali ke pihak keluarga.