Berita Populer

BERITA POPULER - Balas Dendam Iran, Hakim Jamaluddin Dibunuh dengan Sprei, Misteri Medan Magnet

Berita serangan balas dendam Iran, istri bekap suami dengan sprei, dan misteri medan magnet, simak selengkapnya dalam lima berita populer pekan ini.

Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/kolase serambinews.com
Foto kolase serambinews.com 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Peristiwa pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani oleh pesawat tanpa awak AS memicu reaksi keras dari Iran.

Iran melakukan balas dendam dengan menyerang dua pangkalan militer Amerika di Irak.

Menyusul serangan itu Amerika kembali menebarkan ancaman bakal memberlakukan sanksi embargo lebih tegas kepada Iran.

Konflik kedua negara tersebut menempati urutan pertama dalam daftar berita populer pekan ini.

Berita populer lainnya tentang kehebohan ditemukannya medan magnet di Aceh Besar yang berbalut misteri.

Temuan ini membuat para ilmuan melakukan penelitian di lokasi, dan akhirnya menemukan jawaban mengapa mobil bisa tertarik ke arah tanjakan.

Zuraida Istri Hakim Jamaluddin tak Terima Dicerai dan tak Mau Harta Dibagi untuk Anak Istri Pertama

Dana Desa Rp 318 Juta Dibawa Kabur di Bener Meriah, Termasuk 1 Unit Laptop

Temukan jawabannya dalam berita ilmuan Unsyiah ungkap misteri medan magnet di Aceh Besar.

Berikutnya ada berita terkait terungkapnya pembunuhan hakim Jamaluddin yang ditemukan tewas tak wajar beberapa waktu lalu.

Keluarga hakim Jamaluddin di Nagan justru terkejut saat mendengar otak pembunuhan tersebut ternyata istri korban Zuraida Hanum.

Seperti apa pengakuan pelaku?

Simak selengkapnya dalam lima berita populer di kanal Nanggroe Serambinews.com pekan ini.

1. Iran Pertimbangkan 13 Skenario Balas Dendam, Zaenab Putri Qasem Soleimani Peringatkan Donald Trump

Rakyat Iran dalam upacara pemakaman Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds Pengawal Revolusi Iran, di Teheran, Iran pada 6 Januari 2020. Qasem Soleimani, Komandan Pasukan Quds Pengawal Revolusi Iran, tewas dalam serangan udara drone AS di Irak, Jumat (3/1/2020) dinihari.
Rakyat Iran dalam upacara pemakaman Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds Pengawal Revolusi Iran, di Teheran, Iran pada 6 Januari 2020. Qasem Soleimani, Komandan Pasukan Quds Pengawal Revolusi Iran, tewas dalam serangan udara drone AS di Irak, Jumat (3/1/2020) dinihari. (Kantor Pers Iran Handout/Handout)

Iran disebut mempertimbangkan "13 skenario balas dendam" setelah Jenderal Qasem Soleimani tewas diserang AS.

Pernyataan itu disampaikan oleh Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Ali Shamkhani, seperti diwartakan Al Jazeera Selasa (7/1/2020).

"AS harus tahu bahwa hingga saat ini, 13 skenario balas dendam telah dibahas dalam pertemuan di dewan," ujar Shamkhani.

Dia mengklaim, plot paling kecil yang nantinya disetujui dewan dan dieksekusi Iran bakal mendatangkan bencana bagi AS.

Pada Selasa, massa dalam jumlah besar berkumpul di Kerman, kota kelahiran Jenderal Qasem Soleimani, untuk mengikuti proses pemakamannya.

Komandan Garda Revolusi Hossein Salami dikutip AFP menyatakan, kepala Pasukan Quds itu dibunuh AS secara tidak adil.

Dalam prosesi itu, Salami menuturkan bahwa proses untuk "mengusir Washington dari kawasan Timur Tengah" telah dimulai.

"Prinsip kami tegas. Kami akan memberi tahu musuh kami jika mereka menyerang lagi, kami akan menghancurkan apa yang mereka sayangi," ancamnya.

Baca selengkapnya

2. Ilmuan Unsyiah Ungkap Misteri Medan Magnet di Aceh Besar, Ini Fakta yang Sebenarnya Terjadi

Para akademisi dan pakar geologi dari Universitas Syiah Kuala melakukan penelitian Medan Magnet di
Perbukitan Blang Bintang, Aceh Besar, Senin (06/01/2020).
Para akademisi dan pakar geologi dari Universitas Syiah Kuala melakukan penelitian Medan Magnet di Perbukitan Blang Bintang, Aceh Besar, Senin (06/01/2020). (SERAMBI/HENDRI)

Fenomena tidak biasa (anomali) menyusul ditemukannya satu kawasan di Aceh Besar yang mengandung medan magnet membuat heboh publik di Aceh.

Sehari setelah beredar informasi itu, akademisi dan pakar geologi dari Universitas Syiah Kuala mendatangi lokasi tersebut yang terletak di kawasan Jalan Bukit Radar Blangbintang tembus ke Simpang Ie Suum, Kecamatan Mesjid Raya Aceh Besar.

Pada Senin siang (6/1/2020), Para ilmuan Unsyiah melakukan penelitian terkait kabar adanya medan magnet di kawasan perbukitan itu.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama beberapa jam, disimpulkan di sana tidak terdapat medan magnet.

Menurut para ilmuwan geomagnetic tersebut, video yang memperlihatkan mobil dan beberapa benda ditarik ke jalanan mendaki yang beredar luas itu karena di sana struktur tanahnya miring.

“Mengenai pertanyaan kepada kami, terkait adanya anomali magnetic yang kuat di sini, hari ini, kita coba buktikan dengan menggunakan beberapa alat untuk menggukur struktur tanah di sini,” sebut Dr Muksin Umar, peneliti TDMRC dan dosen Fisika FMiPA Unsyiah, di lokasi, Senin (6/1/2020).

Baca selengkapanya

3. Benarkah Ada Gunung Magnet di Aceh atau hanya Ilusi Gravitasi? Netizen: Kok Botol Air Juga Ketarik

Ilusi gravitasi bukan medan magnet
Ilusi gravitasi bukan medan magnet (CAPTURE YOUTUBE BRUSSPUP)

Masyarakat Aceh dihebohkan dengan informasi penemuan medan magnet di kawasan pegunungan Kecamatan Blangbintang, Aceh Besar, dalam dua hari ini.

Informasi yang disertai video ini beredar begitu cepat. Dari sejumlah video yang beredar tampak mobil-mobil yang dalam posisi porsneling netral, ditarik ke arah menanjak.

Ada yang percaya bahwa di lokasi itu ada medan magnet, ada yang ragu, ada juga yang tidak percaya bahkan menyebut tidak ada medan magnet di lokasi tersebut.

Lalu benarkah ada gunung magnet di lokasi tersebut?

Ataukah hanya ilusi gravitasi sehingga mempengaruhi sudut pandang mata manusia.

Jalan tersebut tampak seolah-olah menanjak, padahal sebenarnya jalan itu menurun.

Berdasarkan postingan di Facebook Serambinews.com, ada komentar dari seorang netizen yang menarik disimak dan ditelusuri.

Ia sepertinya tidak percaya ada medan magnet di lokasi tersebut.

"Kalau magnet, masa botol aqua juga ketarik," tulis akun Rahmad Hidayat.

Baca selengkapnya

4. Keluarga Hakim Jamaluddin di Nagan Terkejut, Otak Pembunuhan Ternyata Istrinya Zuraida Hanum

Para tersangka kasus pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, dihadirkan polisi ketika gelar kasus di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara, Rabu (8/1/2020).
Para tersangka kasus pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, dihadirkan polisi ketika gelar kasus di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara, Rabu (8/1/2020). (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI)

Keluarga almarhum Jamaluddin (55) hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan meminta pelaku pembunuhan yang kini sudah ditangkap polisi di Medan dihukum setimpal hingga hukuman mati.

"Kami keluarga sangat terkejut mendengar pelaku adalah istri almarhum. Siapa pun pelaku harus dihukum mati," kata Fajri, sepupu dari almarhum Jamaluddin di Nigan, Nagan Raya kepada Serambinews.com, Rabu (8/1/2020).

Ia mengatakan itu terkait telah ditangkapnya pelaku pembunuhan sebanyak 3 orang termasuk istri almarhum oleh Polda Sumut dan Poltarestabes Medan pada Selasa lalu.

Menurutnya, keluarga bersyukur pelaku sudah ditangkap dan siapapun dia karena kasus tersebut sudah bergulir sejak 29 November 2019 lalu.

"Keluarga menyampaikan terima kasih kepada polisi yang telah berhasil mengungkap kasus tersebut," kata Fajri.

Harapan sama dikatakan Dedi Wahyufan, keluarga dari almarhum Jamaluddin di Nigan.

Ia mengatakan bahwa keluarga tidak pernah menyangka pelaku merupakan istri korban sebagaimana diungkap polisi.

"Kami keluarga di Nigan menyampaikan dukungan supaya pelaku diberikan hukuman berat," kata Dedi.

Baca selengkapnya

5. Pasien Kritis Bernama Muhammad Nasir yang Sempat Menyebar di Medsos Akhirnya Meninggal di RSUZA

Sejak Selasa (7/2/2020) pagi menyebar informasi melalui jejaring media sosial termasuk di sejumlah grup WhatsApp tentang sesosok laki-laki korban tabrakan yang kritis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUDZA Banda Aceh.
Sejak Selasa (7/2/2020) pagi menyebar informasi melalui jejaring media sosial termasuk di sejumlah grup WhatsApp tentang sesosok laki-laki korban tabrakan yang kritis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUDZA Banda Aceh. (For Serambinews.com)

Sejak Selasa (7/1/2020) pagi menyebar informasi melalui jejaring media sosial termasuk di sejumlah grup WhatsApp tentang sesosok laki-laki korban tabrakan yang kritis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUDZA Banda Aceh.

Informasi yang menyertakan foto korban itu berbunyi, “Mohon bantuannya bagi yang mengenal Bapak ini.

Beliau bernama Muhammad Nasir asal Tapaktuan bekerja sebagai nelayan di area Lampulo Banda Aceh mengalami kecelakaan di area Banda Aceh. Keluarga beliau tidak ada yang tahu.

Mungkin ada abang-abang dan teman-teman yang mengenalnya, beliau dirawat di IGD Zainal Abidin Banda Aceh.”

Pada Selasa (7/1/2020) kemarin, Serambinews.com meneruskan informasi itu kepada Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKSK) Dinsos Aceh, Misra Yana untuk ikut melacak keluarga korban.

Namun hingga menjelang sore, pihak TKSK yang menelusuri ke IGD RSUDZA belum mendapatkan data korban atas nama Muhammad Nasir.

“Memang ada nama Muhammad Nasir yang dibawa ke rumah sakit oleh tetangga, tetapi itu sebulan lalu,” kata Misra Yana yang dikonfirmasi hasil penelusurannya. “Kami masih terus mencari tahu,” lanjutnya.

Sekitar pukul 21.30 WIB, Selasa (7/1/2019), Koordinator TKSK Dinsos Aceh mengirimkan KTP atas nama Muhammad Nasir ke Serambinews.com beserta foto secarik kertas berisi pesan dari istri korban.

Baca selengkapnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved