Berita Bireuen
10 Desa di Bireuen Sasaran Pencegahan Stunting Tahun Ini, Berikut Datanya
Maka, ditetapkan sasaran intervensi, yaitu sejumlah desa di empat kecamatan.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nurul Hayati
Maka, ditetapkan sasaran intervensi, yaitu sejumlah desa di empat kecamatan.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinkes dan sejumlah dinas terkait lainnya, Selasa (14/01/2020) menggelar rapat koordinasi.
Terkait pemenuhan indikator penilaian pelaksanaan konvergensi intervensi penurunan stunting di Bireuen secara
terintegrasi.
Dalam rapat yang digelar Bappeda Bireuen bertempat di aula Bappeda, dihadiri seluruh camat dan kepala Puskesmas, serta dan instansi terkait lainnya.
Antara lain ditetapkan 10 desa di empat kecamatan, sebagai titik sasaran intervensi pencegahan stunting.
Kadiskes Bireuen, dr Amir Addani M Kes kepada Serambinews.com, Rabu (15/1/2020) mengatakan, berdasarkan hasil pertemuan, membahas langkah lanjutan penurunan balita stunting serta dan hasil evaluasi lapangan.
Maka, ditetapkan sasaran intervensi, yaitu sejumlah desa di empat kecamatan.
• Sosok Bupati Boven Digoel Papua yang Meninggal di Hotel Bintang 5 di Jakarta, Ini Penyebabnya
Adapun desa yang akan menjadi penanganan perioritas tahun ini yaitu Desa Lhok Dagang, Meunasah Teungoh, Banyatan, Nase Mee, Nase Barat dan Meunasah Reudep, Kecamatan Pandrah.
Kemudian Desa Buket Sudan dan Awe Geutah Paya, Peusangan Siblah Krueng, Desa Juli Keude Dua, Juli dan
Desa Samuti Krueng, Kecamatan Gandapura.
Menjawab Serambinews.com penetapan 10 desa tersebut, Kadiskes mengatakan, awalnya melihat data dan jumlah balita stunting.
Kemudian dipilih secara random atau sampel.
Maka ditetapkan 10 desa, sebagai sasaran program tahun ini.
“Sebenarnya seluruh desa dilakukan langkah yang sama untuk penurunan stunting, sedangkan 10 desa tersebut sebagai titik fokus. Disebabkan banyak balita stunting dan menjadi bahan monitoring tim terpadu nantinya,” ujar Kadiskes.
• Sirine Damkar Kejutkan Warga, Bengkel Dilalap si Jago Merah
Kepala Bappeda Bireuen, Muslim MSi dalam rapat koordinasi mengatakan, setiap kabupaten/kota harus melaksanakan suvervisi, pembinaan dan pengawasan.
Terhadap sejumlah aksi integrasi untuk meningkatkan keterpaduan.
Sasaran utama adalah bagi keluarga sasaran, prioritas kegiatan percepatan penurunan stunting.
Wakil Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani SH MSi mengatakan, upaya pencegahan stunting membutuhkan
keterpaduan penyelenggaraaan intervensi gizi.
Pada lokasi dan kelompok sasaran perioritas.
Di Bireuen tambahnya, ada empat kecamatan menjadi lokasi khusus penanganan penurunan stunting.
Terlaksananya program, dibutuhkan keterpaduan integrasi.
Mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan pengendalian kegiatan lintas sektor antar
tingkatan pemerintah dan masyarakat. (*)
• Menyamar Jadi Pembeli, Personel Narkoba Polresta Banda Aceh Ringkus Pengedar Sabu, Ini Jumlah BB