Breaking News

Berita Subulussalam

CEO Pengelola Limbah asal Inggris Apresiasi Pengurangan Sampah Plastik di DPRK Subulussalam

Surat Edaran tentang sampah plastik ini diterbitkan beberapa hari lalu dan berlaku di wilayah kantor DPRK Subulussalam.

Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
DOK HUMAS DPRK SUBULUSSALAM)
CEO Ministry of Waste atau CEO Pengelola Limbah asal Inggris Samantha bertemu dengan Ketua DPRK Subulussalam Ade Fadly Pranata Bintang di Gedung DPRK Setempat Jumat (17/1/2020). 

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Direktur CEO Ministry of Waste (Pengelola Limbah) asal  Inggris Samantha mengapresiasi Ketua DPR Kota Subulussalam, Ade Fadly Pranata Bintang, S.Ked.

“Apresiasi itu soal surat edaran Ketua DPRK tentang pengurangan penggunaan sampah plastik di lingkungan DPRK Subulussalam,” kata Rahmad Solin, bagian humas Setretariat DPRK Subulussalam dalam siaran pers yang dikirim kepada Serambinews.com, Sabtu (18/1/2020).

Menurut Rahmad, Samantha yang berkewarganegaraan Latvia dan Prancis ini mengapresiasi langkah Ketua DPRK Subulussalam Ade Fadly yang telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Pengurangan Penggunaan Sampah Plastik di Lingkungan DPRK Subulussalam.

Surat Edaran tentang sampah plastik ini diterbitkan beberapa hari lalu dan berlaku di wilayah kantor DPRK Subulussalam.

Selain itu, dalam kunjungannya ke Subulussalam Samantha yang menyempatkan bertemu dengan Ketua DPRK Subulussalam Fadly menyampaikan sejumlah program populer mengelola limbah menjadi bahan baku pakaian dan sepatu.

Karenanya, Samantha menyambut baik ajakan Fadly dalam pengelolaan sampah di Subulussalam.

Dalam hal ini, Samantha menawarkan mesin yang nantinya digunakan untuk pengelolaan sampah yang organik maupun non organik juga alat yang dilengkapi sensor pendeteksian kapasitas sampah pada bak penampungan sampah, nantinya apabila sampah sudah penuh pada bak penampungan maka alat akan mengirim signal kepada petugas untuk membuang sampah.

Sebelumnya diberitakan, Kota Subulussalam hingga kini belum melakukan langkah-langkah konkrit dalam pengelolaan sampah di derah ini.

“Kondisi ini pun menjadi daya tarik Direktur CEO Ministry of Waste (Pengelola Limbah) asal  Inggris Samantha untuk mengelola sampah di Kota Sada Kata tersebut,” kata Rahmad Solin, bagian humas Setretariat DPRK Subulussalam dalam siaran pers yang dikirim kepada Serambinews.com, Sabtu (18/1/2020).

Menurut Rahmad, ketertarikan sang CEO pegelola sampah  asal Inggris ini disampaikan kala bertemu dengan Ketua DPRK Subulussalam Ade Fadly Pranata Bintang di Gedung DPRK Setempat Jumat (17/1/2020) kemarin.

Dikatakan, inti  pertemuan tersebut dalam rangka membahas pengolahan sampah di Subulussalam.

Sang CEO ini menggambarkan bagaimana mereka melakukan pengelolan sampah di London yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pakaian atau sepatu.

Samantha, kata Rahmad, menjelaskan sampah di Londong dibersihkan lalu diolah dengan menggunakan teknologi menjadi bahan baku pakaian, sepatu hingga industri dan diekspor ke luar negeri.

Terhadap hal ini, Ketua DPRK Ade Fadly pun sangat tertarik untuk mengembangkan teknologi ini. Sebab, selama ini belum ada program dalam pengelolalaan persampahan Subulusalam.

Karenanya, Fadly selaku pimpinan lembaga legislative di Subulussalam berkeinginan mendorong terlaksananya program pengelolaan sampah berteknologi.

Apalagi, teknologi yang digunakan nantinya akan menjadi solusi yang tepat untuk pengelolaan sampah di kota Sada Kata ini.

Lebih jauh, Fadly  yang merupakan putra Wali Kota Subulussalam menjelaskan pengolahan sampah di Subulussalam belum dilakukan secara baik.

Lantaran itu, Fadly mengaku butuh ide dan komitmen untuk pengelolaan sampah khususnya sampah plastik karena plastik memiliki sifat yang sulit terdegradasi (non-biodegradable).

Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 sampai 500 tahun untuk dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna.

Fadly menambahkan, Subulussalam belum terlambat dalam hal program pengelolaan sampah. Namun jika ini tidak segera dilakukan juga bakal menjadi masalah serius.

“Karena persolahan sampah di Kota Subulussalam merupakan permasalahan bersama, bukan hanya masalah pemerintah saja namun masyarakat juga harus ikut andil dalam penyelesaian permasalahan sampah,” ujar Fadly.(*)

Ketahuan Mesum di Tempat Parkir, Pengemudi Honda Jazz Tabrak Satpam, Sempat Dikejar Masyarakat

Ditinggalkan Berjualan, Rumah Warga Blang Krueng, Aceh Besar Terbakar

VIDEO - Polisi Israel Serbu Masjid Al-Aqsa dan Pukul Jamaah Shalat Subuh

Rusia Sebut Iran Tembak Pesawat Ukraina Karena Ditakuti 6 Jet Tempur F-35 Seusai Serang Pangkalan AS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved