Berita Luar Negeri
Rusia Sebut Iran Tembak Pesawat Ukraina Karena Ditakuti 6 Jet Tempur F-35 Seusai Serang Pangkalan AS
Iran disebut tembak jatuh pesawat Ukraina setelah ditakuti oleh jet tempur F-35 milik Amerika Serikat ( AS).
SERAMBINEWS.COM - Iran disebut tembak jatuh pesawat Ukraina setelah ditakuti oleh jet tempur F-35 milik Amerika Serikat ( AS).
Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, menyikapi kejadian pada 8 Januari 2020 lalu.
Pesawat Ukraina Boeing 737 jatuh tak lama setelah lepas landas Bandara Imam Khomeini, Teheran, dengan 176 orang di dalamnya tewas.
Insiden itu terjadi beberapa jam setelah Iran menyerang dua pangkalan milik AS dan sekutunya di Ain al-Assad dan Irbil, Irak.
• VIDEO - Polisi Israel Serbu Masjid Al-Aqsa dan Pukul Jamaah Shalat Subuh
Serangan tersebut merupakan balasan setelah komandan Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, tewas diserang rudal AS.
Lavrov berujar, pesawat Ukraine International Airlines jatuh setelah muncul laporan keberadaan jet tempur F-35.
Informasi manuver Jet Tempur F-35 ini yang membuat Iran waspada.
"Terdapat setidaknya enam jet tempur di udara di kawasan perbatasan Iran (saat itu)," ulas Lavrov dilansir Sky News Jumat (17/1/2020).
• Pura-pura Adiknya Dipukuli, Tiga Remaja Rampas Hp Dua Remaja Baktiya di Tempat Sepi
Dia menerangkan, informasi itu belum dia cek kebenarannya.
"Namun, saya selalu menggarisbawahi kegelisahan yang menyertai," paparnya.
• Kasus Wartawan di Meulaboh Diancam Tembak, Dewan Pers Layangkan Surat ke Kapolres Aceh Barat
Dalam konferensi pers tahunan di Moskwa, Lavrov mengatakan bahwa jatuhnya pesawat Ukraina karena kesalahan manusia.
Karena itu, dia tidak ingin menuduh siapa pun.
Tapi, dia menjelaskan pentingnya memahami sebuah konteks dari sudut pandang.
Dikutip Haaretz, dia menjelaskan saat itu, Teheran dalam keadaan siaga penuh setelah menembakkan 22 rudal ke Ain al-Assad dan Irbil.
"Muncul kabar bahwa mereka tengah bersiap menghadapi kemungkinan balasan dari AS. Namun, mereka tak tahu balasan seperti apa," katanya.
• YARA Investigasi Keberadaan Syafridawati, Gadis Aceh yang Diduga jadi Korban Perdagangan Manusia