Kafe Esek-esek Pekerjakan ABG, Setiap Berhubungan Badan Dipatok Rp 150 Ribu, 6 Pelaku Ditangkap
Keenamya diketahui memaksa dan mempekerjakan 10 anak perempuan untuk melayani pria hidung belang di sebuah tempat hiburan malam
8 anak korban eksploitasi dan tindak pidana perdagangan orang bermodus kafe esek-esek di Penjaringan, Jakarta Utara, dirujuk pihak Polda Metro Jaya ke Kemensos untuk menjalani rehabilitasi.
Saat pertama kali tiba di balai rehabilitasai, dikatakan Neneng, 8 anak korban TPPO tersebut mengalami demam karena kelelahan.
Tak hanya itu, anak-anak tersebut juga merasa cemas dengan nasib mereka selanjutnya karena apa yang dikerjakan selama ini tidak diketahui orangtuanya.
"Anak-anak itu merasa cemas pada proses hukum dan anak-anak juga merasa ketakutan karena apa yang mereka lakukan di sini tidak diketahui orangtuanya," kata Neneng Heriyani di Polda Metro Jaya, Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2020).
Namun demikian, Neneng mengungkapkan pihaknya hingga saat ini terus melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kondisi psikologis anak-anak korban TPPO bermodus kafe esek-esek tersebut.
Menurutnya, hal utama yang juga menjadi perhatian Kemensos ialah seputar pemeriksaan kesehatan terhadap anak-anak korban TPPO tersebut.
Karena semua korban dipaksa melayani kebutuhan seks pria hidung belang, dikhawatirkan mereka terjangkit penyakit.
"Setelah kemarin dilakukan visum di Polda Metro Jaya dan hari ini kami melakukan general check up, termasuk pemeriksaan untuk HIV karena ada indikasi beberapa anak terinfeksi pada kelaminnya," ujarnya.
• Kijang Commando Tabrakan dengan Truk Tangki Semen di Km 18 Juli, Tiga Orang Masuk RSUD dr Fauziah
• Miliarder Ganteng Ini Bagikan Uang 123 Miliar untuk 1.000 Pengikut di Twitter, Syarat Sangat Mudah
• VIDEO - Tabrakan Kijang Commando dan Truk Tangki Semen di Lintas Bireuen-Takengon
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul ABG Korban Perdagangan Orang Bermodus Kafe Esek-esek di Penjaringan Cemas dan Ketakutan