Pandangan Ustadz Abdul Somad Bagi Orang Kecanduan Main Game
Ustaz Abdul Somad menjelaskan pandangannya tentang fenomena candu bermain game seperti saat ini
Ustaz Abdul Somad menjelaskan pandangannya tentang fenomena candu bermain game seperti saat ini
SERAMBINEWS.COM - Fenomena candu main game ada dimana-mana.
Bermain game saat ini menjadi hal yang sangat disukai semua kalangan. Tak hanya bagi orang dewasa namun juga untuk anak-anak.
Namun bermain game bukan lagi sekedar mencari hiburan atau untuk mengisi waktu kosong, namun banyak yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain game baik itu Mobile Legends maupun PUBG.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan pandangannya tentang fenomena candu bermain game seperti saat ini. Ia menjelaskan tiga hal terkait kecanduan game ini.
Bermain game itu yang pertama menghilangkan waktu mubazir
yang kedua menunda salat
yang ketiga kalau muu melihat kualitas seorang muslim apanya yang dilihat? pakaiannya? bajunya? apanya yang dilihat?
kalau mau melihat kualitas keislaman seorang bagaimana dia meninggalkan perbuatan yang tak penting
ingin mencari hiburan sejenak sebentar tetapi dari pagi sampai sore sampai malam
masyaallah ini kencanduan game ini lebih mengerikan dari kecanduan narkoba
mudah-mudahan Allah menyelamatakan generasi ini dari game-game ini.
Sosok Ustaz Abdul Somad
Dilansir dari Wikipedia, Ustaz Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., lahir di Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, pada 18 Mei 1977.
Sebagai pendakwah yang terkenal lewat canal Youtube, Abdul Somad sering mengulas berbagai macam persoalan agama, khususnya kajian ilmu hadis dan Ilmu fikih.
Dalam ceramahnya, Abdul Somad juga banyak membahas mengenai nasionalisme dan berbagai masalah terkini yang sedang menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat.
Sebagai penceramah, ia dikenal karena Ilmu dan kelugasannya dalam memberikan penjelasan dalam menyampaikan dakwah yang disiarkan melalui saluran Youtube.
Kajian-kajiannya yang baik dalam merangkai kata menjadi sebuah retorika dakwah, membuat ceramah Ustaz Abdul Somad begitu mudah dicerna dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat.
Ustaz Somad lahir di keluarga besar ulama asal Asahan yaitu Syekh Abdurrahman atau lebih dikenal sebagai Tuan Syekh Silau Laut I.
Sejak dari bangku sekolah dasar, Abdul SOmad dididik melalui sekolah yang berbasis pada Tahfiz Alquran.
Ia menamatkan sekolah dasar di SD Al-Washliyah Medan pada tahun 1990.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Al-Washliyah Medan dan selesai pada 1993.
Lulus madrasah, ia kemudian melanjutkan pendidikan ke Pesantren Darularafah Deliserdang Sumatra Utara selama satu tahun.
Lalu tahun 1994, ia pindah ke Riau untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu dan menyelesaikannya pada tahun 1996.
Antara 1996–1998, Abdul Somad sempat berkuliah di UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
Abdul Somad pada 1998 mencoba peruntungan dengan mendaftar sekolah ke Mesir.
Saat itu Pemerintah Mesir membuka beasiswa untuk 100 orang Indonesia belajar di Universitas Al-Azhar.
Ia pun mengikuti tes dan merupakan salah satu dari 100 orang yang berhak menerima beasiswa, mengalahkan 900-an orang lainnya.
Dari proses itu, SOmad memantabkan diri untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar Kairo dan berhasil mendapatkan gelar Lc-nya dalam waktu tiga tahun 10 bulan pada pertengahan tahun 2002.
Tak berhenti di situ, usai lulus ia langsung melanjutkan program pendidikan S2-nya di Universiti Kebangsaan Malaysia, namun hanya sempat berkuliah selama dua semester.
Kemudian pada tahun 2004, melalui AMCI dari Kerajaan Maroko yang kala itu menyediakan beasiswa bagi pendidikan S2 hingga S3 di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah, ia kembali terpilih untuk masuk dalam kuota penerimaan orang asing melalui jalur beasiswa.
Somad melanjutkan pendidikan S2-nya di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat yang setiap tahunnya hanya menerima 20 orang murid dengan rincian 15 orang Maroko dan lima orang untuk asing.
Program S2 diselesaikannya dalam waktu satu tahun 11 bulan dan mendapatkan gelar D.E.S.A. yang berarti "Diploma Studi Lanjutan" pada akhir tahun 2006.
Jika direkap singkat, maka jenjang Pendidikan formal Abdul SOmad adalah sebagai berikut; SD Al-Washliyah, Medan, tamat 1990, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Al-Washliyah, Medan, tamat 1993, Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, In-hu, tamat 1996, S1 Al-Azhar, Mesir, 2002, S2 Dar El Hadith El Hassania, Kerajaan Maroko, 2006.
Dalam Studi S2 nya, Somad membuat karya ilmiah tesis dengan judul “Perbuatan Maksiat Penyebab Kerusakan Rumah Tangga (Judul Asli: Al-Ma’ashi Tu’addi ila Al-Faqri wa Kharab Al-Buyut).
Selain itu, ia juga menulis sejumlah buku best seller yang di antaranya adalah: “37 Masalah Populer, 99 Pertanyaan Seputar Sholat dan 33 Tanya Jawab Seputar Qurban."
• Pengakuan Lutfi Si Pembawa Bendera saat Demo, Dipaksa Ngaku, Disetrum dan Dipukuli Penyidik
• Mengenang 18 Tahun Berpulangnya Tgk Abdullah Syafii, KPA Gelar Haul
• Siswi SMA Dapat Perlakuan Tak Wajar dari Guru: Diteriaki Anak Jin Gara-gara Cukur Alis
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Ustadz Abdul Somad Sebut Kecanduan Main Game Lebih Mengerikan dari Kecanduan Narkoba, https://bangka.tribunnews.com/2020/01/09/ustadz-abdul-somad-sebut-kecanduan-main-game-lebih-mengerikan-dari-kecanduan-narkoba?page=all.