Jembatan Lhok Tukui Rusak, Pelajar Pernah Jatuh ke Sungai
Jembatan gantung Lhok Tukui, Gampong Leupu menghubungkan Gampong Bangkeh, Kecamatan Geumpang, Pidie sudah rusak parah, terutama
SIGLI - Jembatan gantung Lhok Tukui, Gampong Leupu menghubungkan Gampong Bangkeh, Kecamatan Geumpang, Pidie sudah rusak parah, terutama lantai dari kayu, banyak yang patah. Kondisi itu sempat membuat seorang pelajar terjatuh ke sungai dari ketinggian 10 meter, tetapi berhasil selamat, walau terbawa arus sungai.
Keuchik Leupu, Muhammad Isa, kepada Serambi, Rabu (22/1) mengatakan, saat ini papan kayu lantai jembatan gantung telah lapuk, sehingga rawan, terutama pelajar yang pergi sekolah. Dikatakan, satu pelajar terjatuh ke Krueng Inong akibat lantai jembatan patah,
"Kami mendengar seorang pelajar terjatuh dari jembatan dan alhamdulillah, selamat walau jatuh dari ketinggian sepuluh meter," ujarnya. Dia menjelaskan, jembatan tersebut panjangnya sekitar 103 meter yang melintasi Krueng Inong dan dibangun saat Aceh didera konflik, bahkan, warga pernah memperbaiki jembatan dengan menggantikan kayu yang telah lapuk.
Namun, sebutnya, kini kayu pada lantai jembatan tersebut telah lapuk kembali dan pemkab diharapkan segera memperbaiki jembatan gantung tersebut. "Jembatan gantung itu menghubungkan Gampong Leupu dengan Bangkeh dan jika tidak bisa dilintasi lagi, maka pelajar dari Leupu harus memutar jalan sejauh lima kilometer," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pidie, Samsul Bahri, kemarin mengatakan penanganan jembatan gantung merupakan program pemkab yang ditangani secara bertahap, mengingat anggaran terbatas. Namun, penanganan jembatan gantung yang membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun, karena jembatan gantung rusak di Pidie banyak sekali, tapi akan memperbaiki secara bertahap melalui APBK Pidie.
"Warga harus aktif melaporkan kepada dinas, agar kita terus mendata jembatan gantung yang rusak. Sebab, kerusakan jembatan dengan jalan berbeda. Kalau jalan rusak masih bisa dilewati, tapi jika jembatan rusak tidak boleh dinaiki. Untuk petani Lhok Reuleh memang belum ada jembatan dan kita akan turun melihat langsung," jelasnya.
Dia menyebutkan, pada 2020 akan menangani tujuh jembatan gantung dengan sumber dana APBK, yakni jembatan Keutapang Aree - Kulu, Kecamatan Mila. Berikutnya, jembatan Cebrek, Kecamatan Kembang Tanjong, Pulo Baro, Kecamatan Tangse, Ujong Gampong Mukim Teungoe, Simpang Tiga, Keumala Dalam, Kecamatan Keumala dan jembatan Lhok Jambe Blang Dalam, Kecamatan Mane.
"Satu lagi kita rehab leger jembatan di Kecamatan Tangse, tapi bukan jembatan gantung, sehingga semua jembatan akan kita benahi," ujarnya, Dia menambahkan, untuk proyek tugu atau monumen bundaran Simpang MTQ Sigli, belum dibangun, karena pekerjaan proyek tugu itu tidak dilakukan sayembara untuk desain arsitektur di kawasan itu yang sebelumnya dinamakan Simpang Kocin.
Disebutkan, saat ini, hanya bundaran yang telah selesai dikerjakan di Simpang MTQ yang merupakan lintasan jalan nasional. " Kita tidak lagi membuat sayembara pembangunan tugu Simpang MTQ, lantaran tidak cukup waktu karena tugu itu dibangun 2020," sebutnya.
Ia menjelaskan, pembangunan tugu Simpang MTQ telah adanya dana yang bersumber dari salah satu bank di Pidie. Dikatakan, bank akan mempresentasikan desain arsitektur kawasan tugu. "Referensi yang disematkan pada bangunan merupakan hasil kesepakatan bersama," jelasnya.(naz)