Bangkai Gajah
Kasus Penemuan Bangkai Gajah di Aceh Jaya, Para Saksi belum Penuhi Panggilan Polisi
Ia juga mengatakan, jika setelah melakukan koordinasi dengan pihak desa, diketahui jika mereka (yang dipanggil polisi) tidak berada ditempat.
Penulis: Riski Bintang | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Riski Bintang | Aceh Jaya
SERAMBINEWS.COM, CALANG - Kapolres Aceh Jaya AKBP Eko Purwanto melalui Kasat Reskrim Iptu Bima Nugraha meminta masyarakat terutama pemilik kebun lokasi ditemukannya bangkai gajah untuk koperatif dalam membantu polisi mengungkapkan kematian lima gajah di kabupaten tersebut.
“Kita sangat berharap sangat agar para masyarakat yang sudah kita panggil sebagai saksi untuk koperatif dalam memberikan keterangan,” ujarnya kepada Serambibewals.com, Kamis (23/1/2020).
Menurutnya, hingga saat ini ada beberapa masyarakat yang sudah dilayangkan surat pemanggilan sebagai saksi dalam kasus penemuan bangkai gajah tersebut di kawasan Desa Tuwi Priya, Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya, namun belum memenuhi panggilan.
"Ada beberapa saksi yang sudah dikirim surat panggilan untuk pengambilan keterangan dan hingga hari ini belum datang-datang juga,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, jika setelah melakukan koordinasi dengan pihak desa, diketahui jika mereka (yang dipanggil polisi) tidak berada ditempat.
“Dan kita juga sudah berkoordinasi kemarin dengan pihak kejaksaan jika memang para saksi yang tidak memenuhi panggilan ini akan dikeluarkan Daftar Pencarian Orang (DPO)," ungkap Iptu Bima.
• Berwajah Mirip Manusia, Kambing Kecil Ini Dianggap Utusan Dewa, Videonya Viral
• Dimabuk Birahi, Seorang Istri Terima Ajakan Sahabat Suami Berbuat Dosa, Akhirnya Kepergok Suami
• Kakanwil Kemenkum dan HAM Aceh: Kota Langsa Diusul Jadi Center Poin Kota Peduli HAM
Para saksi yang dipanggil tersebut merupakan unsur pemilik kebun dimana lokasi penemuan kelima kerangka gajah tersebut yang diduga kuat mati karena terkena pagar kebun yang dialiri arus listrik.
"Ada dua saksi pemilik kebun yang hingga hari ini belum datang untuk memberikan keterangannya, satu di antaranya kita duduga ada keterlibatannya," jelasnya.(*)