Berita Aceh Utara
Begini Sosialisasi Sunda Empire di Aceh Utara Pada Tahun 2019
Sebelum publik diheboh dengan munculnya kehadiran Keraton Agung Sejagat di Purworejo dan Sunda empire di Bandung, ternyata Sunda Empire sudah pernah..
Penulis: Jafaruddin | Editor: Jalimin
Begini Sosialisasi Sunda Empire di Aceh Utara Pada Tahun 2019
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Sebelum publik dihebohkan dengan munculnya kehadiran Keraton Agung Sejagat di Purworejo dan Sunda empire di Bandung, ternyata Sunda Empire sudah pernah mengadakan sosialisasi di Aceh, persisnya di Aceh Utara.
Kegiatan bertajuk sosialisasi, halal bihalal dan tanya jawab tentang sunda empire tersebut diadakan pada 18 Agustus 2019 di sebuah warung kopi filosofi, kawasan Desa Nibong Kecamatan Syamtalira Bayu perbatasan dengan Desa Blang Peuria Kecamatan Samudera Aceh Utara.
Namun, saat itu tidak banyak yang tahu tentang Sunda Empire tersebut. Namun, setelah kerajaan Keraton Agung Sejagat muncul di tanah Jawa, Sunda Empire menjadi viral di sejumlah media mainstream dan media sosial.
Namun, kehadiran pengurus Sunda Empire tersebut sangat menyita perhatian warga yang berada dalam warung kopi tersebut setelah selesai kegiatan. Pasalnya kehadiran mereka dengan seragam dan baret biru yang dilengkapi dengan simbol pangkat dan tanda kewenangan.
• Virus Corona Mewabah di Tiongkok, Ini Daftar Hewan Liar yang Sering Jadi Santapan di China
• Hengkang dari Bali United, ke Mana Irfan Bachdim? Tira Persikabo, Klub Malaysia atau Persib Bandung?
• Rumah Tenaga Honorer RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli Terbakar, Lokasi di Gampong Mesjid Tuha Reubee
Sosialisasi itu disampaikan Ismail yang mengaku berpangkat major general juga sebagai gubernur Nusantara Area I Aceh. Ismail didampingi oleh perempuan dengan pangkat Letnan Renny Khairani Miller dan suaminya Major General Al Farisi.
Setelah acara tersebut berlangsung puluhan menit, kemudian mereka yang mengaku petinggi juga sempai duduk dengan sejumlah warga saat itu.
“Sunda Empire sedang mempersiapkan program kemanusian untuk seluruh dunia dengan dana bersumber dari Bank Swis,” kata Ismail.
Dana tersebut akan dapat cair tiga faktor kata Ismail, pertama karena adanya perang, kemudian karena bencana alam besar seperti tsunami dan kegita karena program kemanusian.
“Aceh itu masuk dalam wilayan Nusantara I di bawah kendali kami,” ujar Ismail.(*)
• Soal Tuntutan Pendemo, Sekda Subulussalam: Saya akan Laporkan ke Pimpinan
• Muslim Ayub dan GeRAK Aceh Minta KPK Tuntaskan Kasus Gratifikasi Perekrutan Komisioner KIP Agara
• Rumah Tenaga Honorer RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli Terbakar, Lokasi di Gampong Mesjid Tuha Reubee
• PBB Minta Myanmar Patuhi Keputusan Mahkamah Internasional
• Sahrul Gunawan Kini Dekat dengan Gadis Cantik Asal Aceh, Foto Kebersamaannya Seperti di Lampuuk