Berita Bireuen

Warga Bireuen Minta Polisi Tertibkan Penjual Elpiji di Atas HET, Sangat Meresahkan Masyarakat Kecil

Hampir seluruh pelosok Bireuen, pihak pangkalan dan pedagang menjual elpiji 3 Kg di atas HET.

Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/FERIZAL HASAN
Satuan Reserse dan kriminal (Satreskrim) Polres Bireuen, menangkap seorang ibu rumah tangga (IRT), yang diduga menjual elpiji 3 kg diatas Harga Enceran Tetap (HET). Pelaku saat dihadirkan di Mapolres Bireuen, Jumat (24/1/2020) sore. SERAMBINEWS.COM/FERIZAL HASAN 

Hampir seluruh pelosok Bireuen, pihak pangkalan dan pedagang menjual elpiji 3 Kg di atas HET.

Laporan Ferizal Hasan I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Warga meminta polisi menertibkan pedagang eceran dan pangkalan di Bireuen yang menjual elpiji 3 Kg di atas harga eceran tertinggi (HET). 

Hal ini sebagaimana penangkapan terhadap seorang ibu rumah tangga (IRT) yang menjual elpiji melon atau elpiji 3 Kg bersubsidi di atas HET baru-baru ini. 

Hasil penelusuran Serambinews.com dan pengakuan masyarakat, hampir seluruh pelosok Bireuen, pihak pangkalan dan pedagang menjual elpiji 3 Kg di atas HET.

Warga mengaku kondisi ini sangat meresahkan mereka sebagai masyarakat kecil. 

Harga di atas HET itu mulai Rp 20.000 - Rp 30.000 per tabung. 

Padahal HET elpiji 3 Kg yang sudah ditetapkan pemerintah untuk Bireuen Rp 18.000 per tabung.

"Di pangkalan, masih kita dapat harga elpiji 3 Kg bersubsidi Rp 20.000 per tabung.

Tetapi kalau di kios-kios atau pedagang pengecer, mencapai Rp 30.000 per tabung," kata Rosmani, ibu rumah tangga di Kecamatan Juli, kepada Serambinews.com, Minggu (26/1/2020).

VIDEO Gempa 6,8 SR di Elazig Turki Tewaskan 35 Orang, Seribu Lebih Lainnya Terluka

Besok Peserta Tes CPNS 2019 di Aceh Utara Mulai Ujian, Simak 12 Poin Ini, Melanggar Dianggap Gugur

Rusak karena Gempa, Masjid, Jalan & Jembatan di Lancang Paru Pidie Jaya Hingga Kini belum Dibangun

Selain itu, katanya, elpiji 3 kg juga sangat langka.

Pasalnya saat distributor mendistribusikan ke pangkalan-pangkalan, langsung habis. 

"Elpiji ada saat ada pasokan dari diatributor ke pangkalan, masyarakat harus antre.

Setelah itu langsung habis, kalau pun ada harus kita beli di kios-kios dengan harga mencapai Rp 30.000 per tabung," ujar Sarbani, warga lainnya.

Masyarakat berharap, agar aparat penegak hukum khususnya Polisi, segera menangkap pedagang atau pemilik pangkalan yang menjual elpiji 3 Kg diatas HET. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved