Pada Muzakarah Ulama Se-Aceh, Plt Gubernur Apresiasi Kerja Keras Ulama Dayah
Menurut Plt Gubernur, dirinya selalu rindu dan antusias bertemu dengan ulama. Sebab, setiap nasihat ulama adalah suntikan baru energi positif
Menurut Plt Gubernur, dirinya selalu rindu dan antusias bertemu dengan ulama. Sebab, setiap nasihat ulama adalah suntikan baru energi positif yang mendorongnya agar bisa bekerja dan mengabdi untuk Aceh secara lebih baik lagi.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang tidak terhingga atas nasihat dan masukan dari ulama dayah kepada Pemerintah Aceh selama ini. Terlebih lagi, kerja keras tanpa pamrih dari para ulama dayah dalam mengajak akikah umat dan mengayomi masyarakat.
Nova juga meminta ulama dayah jangan pernah lelah menasehati Pemerintah Aceh, sehingga kedua pihak selalu berada dalam frekwensi yang sama untuk membangun Aceh dalam bingkai syariat. Menurut Plt Gubernur, dirinya selalu rindu dan antusias bertemu dengan ulama. Sebab, setiap nasihat ulama adalah suntikan baru energi positif yang mendorongnya agar bisa bekerja dan mengabdi untuk Aceh secara lebih baik lagi.
Penegasan itu disampaikan Plt Gubernur Aceh melalui Kadis Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El-Madny SAg MM, saat membuka Muzakarah Ulama Se-Aceh Ke-2 di Dayah Al-Maimanah Keude Dua, Kecamatan Darul Ihsan, Aceh Timur, Sabtu (25/1/2020) malam. Acara yang berlangsung dua hari itu diikuti ratusan ulama dari seluruh Aceh.
Dalam pidato tanpa teks tersebut, Kadis Pendidikan Dayah Aceh juga mengatakan, dukungan para ulama menjadikan Pemerintah Aceh makin yakin bahwa tugas yang diemban dan dikerjakan membangun Aceh bukan hanya berdimensi dunia, tapi juga akhirat. Melalui Kadis Pendidikan Dayah Aceh, Plt Gubernur berpesan kepada ulama dayah untuk memperbanyak muzakarah dan bahtsul masail di setiap waktu dan musim sebagai ikhtiar bersama menyediakan jawaban dan solusi bagi kehidupan sehari-hari masyarakat yang terus bermunculan dengan berbagai sebab dan dinamika.
“Dengan adanya muzakarah dan bahtsul masail seperti yang dilaksanakan Dayah Al Maimanah, ini, kita harapkan berbagai persoalan kehidupan masyarakat terkait hukum agama mendapat terjawab dengan baik sesuai dalil yang ada dalam Alquran, hadist, dan kitab,” jelasnya. Plt Gubernur juga berharap, hasil muzakarah ulama ini nantinya dapat menjadi ilmu pengetahuan baru, referensi, dan rujukan bagi semua pihak. “Mudah-mudahana, rujukan ulama ini juga dapat mewujudkan generasi Aceh yang Meuadab sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Aceh dalam Program Aceh Hebat,” timpal Nova melalui Usamah.
Ditambahkan, Pemerintah Aceh menyambut baik seluruh muzakarah ulama. Sebab, pemerintah sangat terbatas dalam persoalan mendasar ilmu-ilmu agama. Untuk itu, kata Usamah, dengan adanya muzakarah semacam ini, Pemerintah merasa sangat terbantu. Muzakarah ulama seperti ini, sambung Nova, juga dapat menenteramkan hati umat, karena memperoleh jawaban dari keraguan yang ada.
Plt Gubernur juga berkomitmen bersama ulama dayah Aceh untuk tetap menegakkan i’tikad Ahlul Sunnah wal jamaah di Aceh. “Kita jalankan syariat Islam di Aceh berdasarkan i’tikad Ahlul Sunnah wal jamaah,” tuturnya. Untuk itu, Nova melalui Kadis Pendidikan Dayah Aceh memohon agar ulama dayah terus bersinergi dengan Pemerintah Aceh. Sehingga akan seiring sejalan dalam membangun Aceh untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur.
Sementara itu, Pimpinan Pesantren Al-Maimanah, Tgk H Abdul Wahab (Abu Keude Dua) mengatakan, muzakarah ulama kali ini membahas persoalan harta warisan yang pemiliknya tidak mempunyai wali, kepemilikan tanah, batas i’tibar gharim bagi yang berhak menerima zakat, hukum bunga bank yang tidak disebutkan dalam akad, hukum bagi perempuan peserta MTQ yang disaksikan penonton laki-laki, cara merealisasi hasil muzakarah ulama terdahulu tentang ta’adud Jumat, serta siapakan perawi hadist dan bagaimana pengertian sebenarnya. Abu Keude Dua juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah berhadir dan mendukung serta berpartisipasi dalam muzakarah ulama kali ini.
Hadir dalam muzakarah itu antara lain, Tgk Abdul Wahab (Abu Keude Dua), Tgk Muhammad Ismi Lc (Abu Madinah), Abi Lueng Angen, Tgk Muhammad Ali (Abu Paya Pasi), Abi Daud Hasbi, Waled Marhaban Bakongan, Tgk Muhammad Amin Daud (Ayah Cot Trueng), Abati Babah Buloh, dan sejumlah ulama lainnya. Bupati Aceh Barat, Ramli MS, juga ikut serta dalam pertemuan tersebut. (jamaluddin)