Wawancara Eksklusif

Biaya Pembangunan LRT Ternyata Terlalu Mahal  

DELEGASI Indonesia yang dipimpin Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tengah berjuang mendapatkan satu kursi di Dewan International Maritime

Editor: bakri
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
BUDI KARYA, Menteri Perhubungan 

DELEGASI Indonesia yang dipimpin Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tengah berjuang mendapatkan satu kursi di Dewan International Maritime Organization (IMO) atau Organisasi Maritim Internasional dalam sidang di markas besar IMO London, Inggris, mulai Senin (25/10)- Rabu (4/11).

Wartawan Tribun Network, Erwin Ardian, yang ikut dalam delegasi Indonesia melakukan wawancara eksklusif  dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi soal arah pembangunan transportasi Indonesia di sela sidang IMO di London. Bertikut petikannya.

Anda adalah satu dari sedikit menteri yang kembali dipercaya oleh Presiden Jokowi untuk menduduki jabatan yang sama. Apa evaluasi lima tahun lalu?

Kalau kita bicara lima tahun lalu, Pak Presiden kan selalu bicara soal kerja, kerja kerja.  Oleh karena itu kita banyak sekali membangun sarana infrastruktur di berbagai daerah.

Tak hanya membangun saja, Pak Jokowi ini adalah Presiden yang cerdas dan efektif. Kita membangun infrastruktur ini berdasarkan skala prioritas.

Apa titik berat program Kementerian Perhubungan lima tahun ke depan?

Presiden meminta kita mendahulukan fasilitas-fasilitas yang penting, supaya ini langsung mengangkat ekonomi Indonesia. Kita konsentrasi di 5 Bali baru, yaitu wilayah-wilayah yang berpotensi mendatangkan devisa dari sektor pariwisata. Daerah tersebut adalah Danau Toba (Sumut), Borobudur (Jateng), Labuan Bajo (NTT), Manado (Sulut), dan Mandalika (NTB).

Apa yang dilakukan di lima daerah tersebut?

Kita akan fasilitasi semua sarana transportasi yang mendukung sektor wisata di sana, seperti pelabuhan, bandara, transportasi darat, dan sarana lainnya yang menunjang.

Bagaimana dengan pembangunan LRT di kota-kota selain Jakarta dan Palembang?

Itu akan saya evaluasi karena biayanya ternyata terlalu mahal. Selain di Jakarta akan dihentikan dulu dan diprioritaskan yang berbasis ban, bukan rel.

Apa yang akan dilakukan terkait pembenahan logistik?

Ya kalau soal itu memang bukan cuma infrastruktur saja.  Tapi lebih ke SDM (sumber daya manusia).  Misalnya di Tanjung Priok,  kan sudah tidak ada pembangunan. 

Untuk memperbaiki sistem pengiriman barang, saya akan benahi.  Saya akan tempatkan orang-orang  terbaik saya di sana.  Nanti akan saya pantau dan evaluasi.

Mengapa Indonesia harus masuk sebagai Dewan IMO?

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved