Gegara Harun Masiku Buronan, KPK & PDIP Dipermalukan di ILC, Adian Napitulu Sentil Demokrat & PKS
Namun politikus PDI Perjuangan Adian Napitulu balik membandingkan kasus serupa di Partai Demokrat dan PKS.
"Tanggal 6 Januari terbang ke Singapura beli tiket pesawat lebih dari satu kali.
Jam berbeda-beda," kata Budi di ILC TV One Selasa (28/1/2020) tadi malam.
Berdasarkan hasil investigasi Koran Tempo, Harun membeli dua tiket pesawat pada tanggal 7 Januari atau satu hari sebelum KPK melakukan OTT.
"Begitu dari Changi ke Indonesia juga beli dua tiket," katanya.
Namun, belum diketahui apa alasan Harun melakukan hal ini.
Menurut dia yang bisa menjawab hal ini adalah Harun sendiri dan KPK jika sudah menangkapnya dengan cara menginterogasi Harun.
"Tidak tahu buat apa. Ini informasi valid yang bisa kita dapatkan.
Memang kita enggak bisa jawab kenapa dia beli tiket lebih dari satu kali di pergi dan pulang," katanya lagi.
Sementara Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Adian Napitupulu meminta publik membandingkan kasus Harun Masiku dengan kasus yang pernah menyeret kader Partai Demokrat, Nazaruddin.
Adian menyindir balik Partai Demokrat dan juga KPK dalam kasus Harun Masiku.
Adian mengatakan Harun Masiku baru 20 hari menjadi buronan.
"Saat Nazaruddin 77 hari buronan, Neneng 3 tahun, kita tidak mengatakan KPK lemah, " kata Adian di acara yang sama.
Adian mengatakan ketika itu, Ketua KPK juga bukan Firli Bahuri.
Dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia juga bukan Yasonna Laoly.
"Saya tidak perlu bilang, masyarakat sudah tahu," katanya.