Palestina
Rencana Perdamaian Palestina dan Israel Picu Kekerasan Terbaru, Ini Isinya, Palestina Menolak
Sejak pengumuman rencana perdamaian Israel-Palestina yang kontroversial itu, warga Palestina turun ke jalan untuk mengungkapkan kemarahan.
Juru bicara Sekretaris Jenderal Antonio Guterres menerangkan, mereka ingin rencana damai itu berdasarkan ketentuan PBB, hukum internasional, hingga kesepakatan bilateral.
Kelompok pejuang HAM B'Tselem dalam penjelasannya menyebutkan bahwa rencana perdamaian yang disusun pemerintahan Trump hanya menjadi bentuk apartheid.
B'Tselem menjelaskan, penawaran itu hanya akan membuat Palestina menjadi negara tertutup, terdiri dari kantong kecil, terisolasi, dan tanpa kendali atas kehidupan mereka.
Adapun Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab menyerukan Ramallah agar membawa rencana itu dalam bahan diskusi secara matang supaya bisa kembali ke jalur negosiasi.
Bagaimana Latar Belakangnya?
Pemerintah Palestina (PA) memutuskan komunikasi dengan AS sejak Trump mengumumkan pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017.
Sejak saat itu, Washington melakukan balasan dengan menghentikan bantuan bilateral baik bagi Palestina maupun Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Pada November 2019, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengakhiri sikap berusia 40 tahun, di mana dia tak menganggap permukiman Israel di Tepi Barat ilegal.
Liga Arab dilaporkan bakal menggelar pertemuan darurat pada Sabtu (1/2/2020).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Trump Umumkan Rencana Perdamaian Palestina dan Israel, Apa Isinya?"