Wartawan MetroTV Subulussalam Lapor Pria Catut Medianya & Sebut-sebut Surya Paloh, Pelaku Ditangkap

Dalam aksinya itu, kedua pria ini mencatut media MetroTV dan menyebut-nyebut nama Surya Paloh.

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Erdian, Wartawan MetroTV di Subulussalam melaporkan dua pria asal Kutacane, Aceh Tenggara (Agara) ke Polres Subulussalam.

Pelaporan yang dilakukannya pada hari Kamis (30/1/2020), karena kedua pria itu dilaporkan meminta-minta uang ke sejumlah instansi di Kota Subulussalam. 

Dalam aksinya itu, kedua pria ini mencatut media MetroTV dan menyebut-nyebut nama Surya Paloh.

Kedua itu berinisial FHS dan JS.

FHS dan JS  mendatangi kantor dinas di Subulussalam dengan menggunakan sepeda motor.

• Dua Honorer RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Divonis 2 Tahun Penjara, Terkait Kasus Ini

• Anggota DPRA Sidak ke RSUZA, Temukan MRI Rusak, Manajemen Mengaku Tunggu Teknisi dari Siemens

• Begini Kondisi Ketersediaan Pupuk Bersubsidi di Pidie Jaya

Aksi dua pria yang mengaku-ngaku wartawan ini terendus setelah adanya laporan dari petugas kesehatan kepada sang suami selaku jurnalis salah satu stasiun televisi swasta.

Sedangkan FHS dan JS mengaku baru masuk ke Kota Subulussalam, Rabu (29/1/2020).

”Kami baru datang ke Subulussalam kemarin (Rabu 29-1-2020) kemarin, dan baru berjalan ke kantor-kantor hari ini,” kata FHS kepada wartawan

Saat dikonfirmasi Serambinews.com, wartawan MetroTV Subulussalam, Erdian membenarkan dia melaporkan ke polisi terkait pencatutan medianya. 

”Saya laporkan, karena tidak nyaman dicatut untuk meminta-minta uang. Bagaimanapun orang menganggap MetroTV,” ujar Erdian. 

Erdian mengaku juga telah berkoordinasi dengan pihak kantornya di Banda Aceh mengenai pelaporan tersebut.

Pasalnya, saat beraksi ke kantor-kantor, kedua pria itu juga menyebut-nyebut nama Surya Paloh sang pemilik MetroTV.

Beberapa instansi dikabarkan telah memberikan sejumlah uang kepada kedua pria yang mengaku sebagai wartawan dan anggota LSM dengan alasan untuk biaya ke Jakarta.

Erdian pun masih berada sekitar Mapolres Subulussalam guna menunggu panggilan penyidik.

Erdian memastikan jika mereka keberatan atas pencatutan nama medianya dalam aksi meminta uang ke instansi.

”Saya menunggu panggilan penyidik,” terang Erdian. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Polres Subulussalam tangkap dua pria asal Kutacane, Aceh Tenggara di Kota Subulussalam, Kamis (30/1/2020). 

Keduanya yang mengaku wartawan dan anggota LSM diamankan terkait laporan meminta-minta uang ke sejumlah instansi di Kota Subulussalam. 

Alasan kedua pria berinisial FHS dan JS ini meminta-minta uang untuk biaya ke Jakarta.

Aksi dua pria yang mengaku-ngaku wartawan ini terendus setelah adanya laporan dari petugas kesehatan kepada sang suami. 

Sang suaminya adalah jurnalis salah satu stasiun televisi swasta.

Pelaku FHS dan JS mengaku baru masuk ke Kota Subulussalam, Rabu (29/1/2020).

Hingga kini, kedua pria itu sedang diinterogasi pihak Polres Subulussalam di ruang Satreskrim.

Dalam pemeriksaan, keduanya mengantongi aneka kartu pers dari berbagai media.

Selain itu terdapat juga kartu LSM serta dokumen surat tugas dari Media Metro Harian yang katanya berpusat di Jakarta.

Kapolres Subulussalam, AKBP Qori Wicaksono, ikut mendatangi FHS dan JS yang sedang diinterogasi itu. 

Kedatangan Kapolres ini didampingi Wakapolres Subulussalam, Kompol Muslim bersama Kasat Reskrim AKP Sumasdiono serta Kasat Intelkam AKP Adriamus. 

Dari pemeriksaan sementara, ada dugaan jika pria ini sempat mencatut salah satu media televisi swasta untuk meminta uang ke sejumlah instansi di Kota Subulussalam. (*)