Berita Bireuen
Ketua DPRK Bireuen Minta Pemkab Evaluasi Kinerja PDAM Krueng Peusangan,Terkait Keluhan Warga
"Kami meminta kepada Pemkab Bireuen, agar Kinerja PDAM Krueng Peusangan harus segera dievaluasi, terutama Dirutnya, ada apa dengan PDAM,"
Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Nurul Hayati
"Kami meminta kepada Pemkab Bireuen, agar Kinerja PDAM Krueng Peusangan harus segera dievaluasi, terutama Dirutnya, ada apa dengan PDAM," tanya Ceulangiek, sapaan akrab Rusyidi Mukhtar.
Laporan Ferizal Hasan I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Ketua DPRK Bireuen, Rusyidi Mukhtar, meminta kepada Pemkab Bireuen untuk mengevaluasi kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Krueng Peusangan, Bireuen.
Hal itu dikatakan Rusyidi Mukhtar, menindaklanjuti keluhan masyarakat.
Masyarakat mengaku, kurang mendapat pelayanan yang baik dari PDAM Krueng Peusangan.
"Beberapa hari ini saya mendapat keluhan dari masyarakat khususnya pelanggan PDAM, yang mengaku kurang mendapat pelayanan yang baik dari perusahaan daerah air minum itu," kata Politisi Partai Aceh.
Sebutnya, ada beberapa desa di Bireuen yang menggunakan dana desa.
Untuk membangun jaringan air bersih ke desa mereka.
• Pelamar CPNS Bireuen Meraih Nilai Passing Grade Meningkat, Berikut Rinciannya
Tapi dengan berbagai alasan, pihak PDAM Krueng Peusangan tidak mau mengairi air bersih ke rumah-rumah penduduk yang jaringan air bersihnya dibangun dengan dana desa.
"Kami meminta kepada Pemkab Bireuen, agar Kinerja PDAM Krueng Peusangan harus segera dievaluasi, terutama Dirutnya, ada apa dengan PDAM," tanya Ceulangiek, sapaan akrab Rusyidi Mukhtar.
Selain kurang bagusnya pelayanan kepada masyarakat, laporan keuangan atau laporan kinerja perusahaan daerah itu juga tidak pernah dilaporkan kepada legislatif.
"Menurut kami Dirut PDAM Krueng Peusangan sudah layak diganti, karena sudah puluhan tahun menjadi Dirut, pelayanan masih kurang baik," tegas Rusyidi.
Ketua DPRK Bireuen juga akan meminta kepada komisi terkait di DPRK, untuk mengawasi kinerja PDAM.
Selain itu, informasi dan hasil penelusuran Ketua DPRK Bireuen, Rusyidi Mukhtar, pemasangan meteran baru PDAM di luar Bireuen, harga pemasangan baru hanya dibawah Rp 1 juta.
"Sedangkan pemasangan kilometer baru di PDAM Krueng Peusangan Bireuen diatas Rp 1 juta," sebut Ceulangiek.
Tambahnya, PDAM Krueng Peusangan adalah milik pemerintah kabupaten.
"Kenapa pihak eksekutif tidak pernah mengevaluasi kinerja PDAM Krueng Peusangan," tanya Rusyidi Mukhtar.
• Ketua Banleg DPRA Temui Kemendagri, Bahas Pilkada Tahun 2022 dan Revisi UUPA
Sebelumnya diberitakan, Warga Desa Gampong Baroe, Peudada, Bireuen, Aceh, mengaku kesulitan air bersih.
Sejak puluhan tahun lalu hingga kini, warga setempat terpaksa menggunakan air berkeruh, asin, dan kekuning-kuningan untuk kebutuhan sehari-hari.
Kecuali untuk minum, warga setempat membeli dan mengangkut air bersih dari desa sekitarnya.
Keuchik Gampong Baroe, Peudada, Bireuen, Tarmizi, kepada Serambinews.com, Jumat (31/1/2020) mengatakan, desanya memiliki jumlah penduduk mencapai 700 jiwa dari 190 Kepala Keluarga (KK).
Kata Tarmizi, mayoritas penduduk desanya bergantung hidup sebagai nelayan.
• RS Corona Dibangun dalam Waktu 10 Hari, Ternyata China Pernah Bangun Hotel 30 Lantai dalam 15 Hari
Karena di Desa Gampong Baroe Peudada terdapat tambak dan berbatasan dengan laut Selat Malaka.
"Air sumur di desa kami asin sejak puluhan tahun lalu dan tidak layak pakai, airnya berkeruh berwarna kekuning-kuningan," kata Tarmizi.
Pada Tahun 2019, pihaknya mulai membangun jaringan air bersih menggunakan dana desa.
Namun pihak PDAM Krueng Peusangan, tidak mau menyuplai air ke jaringan yang dibangun dengan dana desa.
Dengan berbagai alasan dari pihak PDAM.
"Kami sangat mengharapkan kepada Ketua DPRK dan anggotanya serta kepada Pemkab Bireuen untuk mencari solusi, agar masyarakat kami dapat mengkomsumsi air bersih," harap Tarmizi. (*)
• Sudah 2 Tahun Jualan, Warung Bakso Ini Mendadak Heboh Setelah Pembeli Temukan Benda Mirip Kaki Tikus