Sama Mengerikan dengan Corona, Wabah Penyakit Ini Ternyata Nyaris Musnahkan Populasi Manusia Dunia
Sebuah penyakit yang hampir mirip dengan virus corona tahun 1347-1351 telah membunuh sepertiga populasi di benua biru.
Topeng dokter untuk menutupi hidung dan wajah.Toutiao
Selama wabah itu menyerang, sejumlah besar mayat perlu diproses, dan banyak mayat ditangani oleh dokter.
Ketika itu, orang tidak tahu bahwa wabah itu disebabkan oleh infeksi bakteri, tetapi mereka harus melakukan perlindungan dasar untuk mengisolasi mayat dari pembusukan.
Untuk mencegah bau busuk umumnya menggunakan penutup dari linen atau katun untuk menutupi hidung dan mulut.
Mirip dengan prototipe masker masa kini, tetapi dapat dibayangkan bahwa efek perlindungannya minimal.
Pada abad ke-16, dokter Prancis Charles de Lorme (1584-1678), dokter Louis XIII, menemukan setelan dokter anti-infeksi, yang juga dikenal sebagai "jas paruh" untuk para dokter wabah.
Jas paruh itu mencakup topi, topeng berbentuk paruh, dan jubah yang hampir bisa menutupi seluruh tubuh.
Di antara mereka, topi dapat mencegah wajah pasien dari dekat dengan dokter, jubahnya dapat mencegah polusi cairan tubuh, dan topeng itu memiliki misteri besar.
• VIRAL - Takut Tertular Virus Corona, Kucing & Anjing di China Dilempar dari Jendela Oleh Pemiliknya
• Fakta Baru Autopsi Lina, Disebabkan 4 Penyakit yang Timbul Dari persalinan, Ini Reaksi Rizky Febian!

Penampilan dokter pada masa wabah hitam.Toutiao
Tradisi medis dan humanistik Yunani kuno percaya bahwa orang yang mati karena penyakit menular adalah "najis", dan bau busuk yang mereka keluarkan dapat menyebarkan penyakit itu.
Bagian paruh dari setelan paruh dipenuhi dengan banyak rempah-rempah, dan dokter yang berpartisipasi juga akan memiliki "resep rahasia" sendiri.
Isi rempah-rempah dan paruh panjang memberikan perlindungan yang lebih baik.
Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul Merengut 200 Juta Nyawa Manusia, dan Nyaris Musnahkan Populasi Manusia Dunia, Wabah Penyakit Ini Sama Mengerikannya dengan Virus Corona