Video

Terkait Virus Corona, Ratusan Pekerja Medis Hong Kong Mogok Tuntut Penutupan Perbatasan dengan China

Komisi Kesehatan Nasional Cina mengonfirmasi korban tewas akibat serangan virus corona di Cina telah mencapai 427 orang.

Editor: Hari Mahardhika

SERAMBINEWS.COM, HONG KONG - Ratusan profesional medis Hong Kong memulai pemogokan pada Senin 3 Januari 2020. Mereka menuntut penutupan perbatasan dengan China daratan.

Seorang pekerja medis yang ikut dalam pemogokan mengatakan, alasannya bergabung dengan aksi itu untuk menekan pemerintah agar menutup perbatasan Hong Kong dengan Cina daratan.

Hal ini harus dilakukan agar virus mematikan ini tidak menyebarkan ke Hong Kong dan menyerang orang-orang Hong Kong.

Komisi Kesehatan Nasional Cina mengonfirmasi korban tewas akibat serangan virus corona di Cina telah mencapai 427 orang.

Dalam sebuah pernyataan, komisi mengatakan sejauh ini telah menerima total 20.438 kasus yang dikonfirmasi.

Sebanyak 64 orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir.

Lebih dari 171.000 orang berada di bawah pengawasan medis, sementara jumlah orang yang dipulangkan mencapai 632 orang. 

Sementara itu, seorang pria berusia 44 tahun meninggal karena virus corona di Filipina.

Kantor lokal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ini adalah kematian pertama yang terkonfirmasi di luar China.

Pasien adalah warga negara Cina dari kota Wuhan, tempat virus pertama kali terdeteksi.

Jenazah Dibakar
NHC juga mengumumkan jenazah orang-orang yang meninggal karena wabah akan dibakar di krematorium (tempat kremasi jenazah) di dekat rumah sakit.

Jumlah orang dengan virus yang terdeteksi di luar daratan Cina mencapai 15 kasus di Hong Kong dan delapan kasus di Macau, keduanya merupakan wilayah administrasi khusus.

Selain Cina, virus telah menyebar ke lebih dari 20 negara, termasuk Jepang, Korea Selatan, Thailand, AS, Singapura, Prancis, Rusia, Spanyol, Vietnam, Malaysia, Kamboja, Sri Lanka, Filipina, India, dan Kanada.

Virus, yang berasal dari Wuhan, dikatakan telah ditularkan ke manusia dari hewan, terutama kelelawar.

Ini meningkatkan alarm secara global dengan kasus-kasus yang dilaporkan di seluruh Asia, Eropa, AS dan Kanada.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah itu sebagai darurat internasional.

Sumber: Anadolu Agency
Cameraman: Miguel Candela Poblacion
Nataror: Serambi TV/Ilham
Editor: Serambi TV/Hari Mahardhika

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved