Tak Dapat Hafal Kosakata Bahasa Inggris, Seorang Guru Hukum Muridnya Minum Air Kotor Bau Pesing

Guru tersebut menghukum siswa-siswinya dengan memaksa untuk minum air yang kotor dan berbau pesing.

Editor: Amirullah
Tribun Bogor
Ilustrasi anak SMA 

SERAMBINEWS.COM - Tindakan tidak terpuji terjadi di sebuah sekolah menengah pertama di Lembata, NTT.

Seorang guru menghukum puluhan anak muridnya lantaran tidak dapat menghafal kosakata bahasa Inggris.

Guru tersebut menghukum siswa-siswinya dengan memaksa untuk minum air yang kotor dan berbau pesing.

Hal tersebut terjadi di SMPK di Desa Leuwayan, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, NTT.

Dikutip dari Kompas.com, aksi oknum guru Bahasa Inggris tersebut terbongkar setelah siswa kelas VIII bercerita kepada rekannya di rumah siswa berinisial I.

Secara kebetulan, ibu I bernama M yang berada di rumah mendengar cerita yang disampaikan oleh teman anaknya tersebut.

Mendengar cerita tersebut, M pun tak bisa menerima perlakukan kasar yang dilakukan oleh oknum guru di sekolah anaknya.

Keesokan harinya, ia pun langsung melaporkan dugaan penyiksaan itu kepada ketua yayasan dan pihak komite sekolah.

Jadi Wabah Paling Mahal di Dunia dalam 20 Tahun Ini, Virus Corona Telan Dana Rp 847 Triliun

Diduga Proyek Fiktif, Giliran Mantan Sekretaris DPUPR Subulussalam Diperiksa, Begini Kata Musjoko

VIRAL Video Istri Ikhlas Antar Suami Nikah Lagi, Istri Pertama Klarifikasi, Ternyata Ini Alasannya

“Saya dengar mereka disiksa minum air kotor dalam viber yang berlumut. Alasannya karena tidak bisa menghafal kosa kata bahasa Inggris," kata M kepada Kompas.com, Kamis (6/2/2020).

Menurut M, air dalam viber itu selain kotor juga bau, karena dekat dengan toilet.

"Saya benar-benar tidak terima, karena siksa anak minum air kotor dan bau, apalagi saat ini musim demam berdarah,” ujar M.

M menilai, perlakuan oknum guru itu sama sekali tidak mendidik.

Apalagi, bukan hanya satu anak saja yang disiksa, tetapi puluhan, yakni 27 anak.

“Kami orangtua titip anak di sekolah untuk diajarkan dengan baik. Kalau pukul saja kami masih bisa terima. Tetapi ini sudah keterlaluan. Siksa anak minum air dalam viber yang sudah berlumut, bau kencing dan banyak jentik nyamuk,” kata M.

Diminta tutup mulut

M menjelaskan, para guru berpesan kepada siswa, agar masalah di sekolah tidak boleh dibawa ke rumah.

Hal itu membuat beberapa anak takut untuk bercerita dan melaporkan kejadian ini kepada orangtua apalagi polisi.

M mengaku sempat dipanggil oleh kepala sekolah, Vinsesius Beda Amuntoda.

Namun, M menolak dan tetap melanjutkan masalah itu ke polisi.

Menurut M, proses hukum harus terus berjalan, karena penyiksaan ini seakan sebagai tindakan untuk meracuni anak-anak.

M meminta agar oknum guru dan kepala sekolah diberhentikan.

"Kami sebagai orangtua tidak pernah memberikan air mentah kepada anak. Kenapa di sekolah guru siksa anak-anak minum air berbau kencing berak, berlumut dan banyak jentik," kata M.

Berdasarkan pengakuan anak-anak, peristiwa itu sudah berulang kali dilakukan oknum guru tersebut.

Bahkan, menurut M, jika orangtua tidak menanggapi persoalan itu, anak-anak tetap akan diperlakukan kasar oleh guru.

Bangkalan Diguncang Gempa 6,3 SR, Ini Catatan Gempa yang Melanda Indonesia sejak Awal Tahun 2020

VIRAL Bayi Bernama Alhamdulillah Rejeki Hari Ini, Ini Alasan dan Kisah Harunya

Penggerebekan PSK di Padang yang Libatkan Andre Rosiade Jadi Sorotan, Aksinya Dianggap Mempermalukan

 Tanggapan sekolah

M sudah melaporkan peristiwa itu kepada Ketua Komisi Perlindungan Anak dan Perempuan Desa Leuwayan.

Ketua Komisi Perlindungan Anak dan Perempuan Desa Leuwayan Demeteri Perada Kia Beni, kemudian mengadukan persoalan itu ke Polsek Omesuri, pada Minggu (2/2/2020).

Demeteri mengatakan, pihak Polsek Omesuri sudah mengirim dua anggotanya untuk turun ke lokasi kejadian.

“Sayangnya, saat pihak KPAD dan utusan anggota Polres tiba di sekolah tersebut, kepala sekolah dan oknum guru yang diduga sebagai pelaku tidak kooperatif.

Terkesan acuh dan masa bodoh dan menganggap persoalan ini adalah persoalan sepele,” kata Demeteri.

Demeteri menyebut, oknum guru yang diduga melakukan penyiksaan berinisial YTY.

Ia adalah guru honor pengasuh mata pelajaran Bahasa Inggris di SMPK Sint Pieter Lolondolor.

Kepala SMPK Sint Pieter Lolondolor Vinsensius Beda Amuntoda mengatakan, anak-anak disiksa minum air dalam viber, bukan air WC.

“Bukan minum air WC, tetapi minum air dalam viber,” kata Vinsensius singkat, saat dihubungi, Kamis pagi.

(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi, Kompas.com)

Artikel  ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Seorang Guru di NTT Paksa Muridnya Minum Air Kotor Bau Pesing, Sekolah Anggap Sebagai Hal Sepele

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved