Berita Aceh Tamiang

Tak Sepakat Aceh Provinsi Termiskin, Mursil Minta Datok Penghulu Bangkitkan Ekonomi Daerah

Bupati Aceh Tamiang Mursil menilai data yang menyebutkan Aceh sebagai provinsi termiskin di Sumatera tidak sesuai kenyataan.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS/RAHMAD WIGUNA
Bupati Aceh Tamiang Mursil (kanan) saat menginspeksi kampung di aula SKB, Jumat (7/2/2020). Data Aceh provinsi termiskin di Sumatera dinilainya tidak sesuai fakta. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Bupati Aceh Tamiang Mursil menilai data yang menyebutkan Aceh sebagai provinsi termiskin di Sumatera tidak sesuai kenyataan.

Meski begitu, dia meminta seluruh datok penghulu (kepala desa) membangkitkan ekonomi daerah dengan memanfaatkan dana desa.

Mursil memiliki penilaian tersendiri tentang kondisi rakyat Aceh dibanding daerah lain di Sumatera ataupun Jawa. Kondisi masyarakat Aceh dipastikannya masih lebih baik dibanding daerah yang pernah dikunjunginya.

“Semiskin-miskinnya masyarkat Aceh tetap masih punya tanah, punya rumah. Bandingkan dengan daerah lain yang masih banyak masyarakatnya yang tidur di kolong jembatan,” kata Mursil saat menginspeksi kampung yang berada di wilayah Kecamatan Karangbaru dan Kecamatan Sekerak, Jumat (7/2/2020).

Meski begitu dia tidak ingin fakta ini membuat masyarakat Aceh, khususnya Aceh Tamiang terlena dan tidak mau berinovasi.

Justru dia meminta masyarakat mengembangkan inovasinya untuk meningkatkan perekonomian daerah.

Secara khusus Mursil di hadapan puluhan perangkat kampung dari dua kecamatan, Karangbaru dan Sekerak mengingatkan agar penggunaan dana desa diprioritaskan untuk membangkitkan perekonomian daerah.

Dengan tegas Mursil melarang dana desa digunakan membangun gapura atau monumen selamat datang yang dinilai tidak memiliki manfaat.

“Tidak usah buat gapura, tidak ada manfaat. Mulai sekarang pikirkan apa yang produktif dan bisa memberdayakan ekonomi masyarakat,” kata Mursil.

Dia mengatakan sebagai daerah hasil pemekaran Aceh Timur, Aceh Tamiang memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.

Sebagai contoh Mursil menyebut kehadiran KKN mahasiswa Unsyiah telah membuka wawasan masyarakat tentang kreativitas ekonomi yang selama ini tidak pernah dilirik masyarakat.

Keuchik Diperintahkan Data Rumah Warga Miskin dengan Akurat

Kemiskinan Masih Tinggi, Partai Pengusung Sebut Pemerintah Aceh Miskin Terobosan

Memperkarakan Kemiskinan  

“Mahasiswa berhasil mengolah pelepah sawit menjadi pupuk, inikan bagus. Saya ucapkan terima kasih kepada pak Rektor Unsyiah yang telah memercayakan mahasiswanya KKN di sini,” ujarnya.

Mursil menambahkan, Pemkab sendiri saat ini sudah memulai membuka peluang ekonomi masyarakat melalui kerja sama dengan pemilik pasar buah di Medan. Artinya, produksi perkebunan Aceh Tamiang sudah memiliki pangsa pasar yang besar.

“Pintu-pintu ini sudah dibuka, silahkan digunakan. Datok harus mengawal masyarakatnya agar bisa meningkatkan kualitas dan kuantitasnya agar bisa diterima di Medan,” tukas Mursil.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved