Berita Banda Aceh
13 Pasien Jalani Operasi Bibir Sumbing, Dalam Rangka HUT Ke-31 Serambi di RS Malahayati
Kegiatan sosial ini dilaksanakan oleh RS Malahayati bekerja sama dengan Smile Train dalam rangka HUT ke-31 Serambi Indonesia.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Mursal Ismail
Kegiatan sosial ini dilaksanakan oleh RS Malahayati bekerja sama dengan Smile Train dalam rangka HUT ke-31 Serambi Indonesia.
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Sebanyak 13 pasien kembali menjalani operasi bibir sumbing, Minggu (9/2/2020) di Rumah Sakit Malahayati Banda Aceh.
Kegiatan sosial ini dilaksanakan oleh RS Malahayati bekerja sama dengan Smile Train dalam rangka HUT ke-31 Serambi Indonesia.
Para pasien yang dioperasi berasal dari sejumlah kabupaten/kota di seluruh Aceh, baik yang operasi perdana maupun yang sudah operasi lanjutan.
Operasi bibir sumbing hampir saban Minggu dilaksanakan di Rumah Sakit Malahayati.
Saat ini, sekitar 4.000-an berhasil dioperasi. kemudian kembali bisa tersenyum merekah.
• Wali Kota Banda Aceh Antar & Serahkan Bantuan Masa Panik untuk Korban Kebakaran di Gampong Keuramat
• Kilang Padi Modern atau RMU Milik Pemkab Abdya Rampung dan Akan Difungsikan, Ini Keunggulannya
• Dua Bocah Diserang Tumor Ganas, Awalnya Cuma Bintik Hitam, Kini Matanya tak Bisa Melihat Lagi
Kali ini, operasi dilaksanakan dalam rangka HUT Serambi Indonesia, sebagai upaya mengajak anak Aceh kembali tersenyum.
Koordinator Smile Train, Rahmat Maulizar, mengatakan para pasien ada yang menjalni operasi bibir, langit-langit, maupun hidung.
Pasien juga beragam usia, namun mayoritas masih berusia dua tahun ke bawah.
Rahmat menjadi salah satu pahlawan untuk mengembalikan senyum anak-anak Aceh.
Ia sering berkeliling Aceh, masuk ke pedalaman untuk menemukan anak-anak bibir sumbing.
Kemudian mengajak orang tua membawa anaknya untuk dioperasi.
Operasi itu dipimpin oleh dr Muhammad Jailani SpBP RE (K) selaku spesialis bedah, yang dibantu oleh dr Mirnasari Amirsyah SpBP RE dan sejumlah dokter dan ahli bius lainnya.
Dr Muhammad Jailani mengatakan, mereka para dokter meluangkan waktu diakhir pekan untuk operasi bibir demi membuat anak-anak Aceh kembali tersenyum.