Kilang Padi Modern Rampung

Kilang padi modern atau Rice Milling Unit (RMU) senilai Rp 7,75 miliar milik Pemerintah Aceh Barat Daya (Abdya) sudah rampung

Editor: hasyim
SERAMBINEWS.COM/RAHMAT SAPUTRA
Seorang warga melihat kilang padi modern atau Rice Milling Unit (RMU) senilai Rp 7,75 miliar, Minggu (9/2/2020) di BBU Tangan-Tangan. 

* Dijadwalkan Beroperasi Tahun Ini

BLANGPIDIE - Kilang padi modern atau Rice Milling Unit (RMU) senilai Rp 7,75 miliar milik Pemerintah Aceh Barat Daya (Abdya) sudah rampung dikerjakaan. Kilang padi modern yang terletak di Kompleks Balai Benih Utama (BBU) Tangan-Tangan itu ditargetkan beroperasi pada tahun ini. Namun begitu, meski kilangnya sudah rampung, tapi ada beberapa item yang perlu ditambah, salah satunya lantai jalan, pembangunan gedung penyimpanan gabah, dan sarana pendukung.

Data yang diterima Serambi menyebutkan, RMU itu mempunyai sejumlah keunggulan seperti bisa mengering padi dengan kapasitas 30 ton per 8 jam atau 2 hingga 3 ton per jam. Bukan itu saja, beras yang dihasilkan dua macam yaitu, premium dan medium dengan proses terseleksi otomatis antara beras bagus dan sedang, layaknya kilang padi modern di provinsi lain.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Kadistanpan) Abdya, drh Nasruddin mengatakan, RMU itu ditargetkan pada pertengahan 2020 ini, sudah bisa dioperasikan. "Insya Allah, tahun ini sudah kita fungsikan," ujar Nasruddin kepada Serambi, Minggu (9/2/2020).

Hanya saja, jelas Nasruddin, sebelum dioperasikan, kilang padi modern yang dibangun menggunakan dana otonomi khusus Aceh (DOKA) tahun 2019 itu harus diserahkan kepada pihak ketiga terlebih dahulu. "Kalau regulasi ini selesai, maka langsung bisa digunakan. Namun, persoalan ini tentu kita konsultasikan lagi sama pimpinan," ujarnya.

Jawaban Keresahan Bupati

Pada sisi lain, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Kadistanpan) Abdya, drh Nasruddin menbgungkapkan, rencana pembangunan kilang padi modern itu merupakan jawasan atas keresahan Bupati Abdya, Akmal Ibrahim. Pasalnya, setiap musim panen tiba, hati Bupati Akmal selalu gundah lantaran masyarakat Abdya menjual hasil panen mereka kepada pengusaha luar daerah.

Untuk itu, Nasruddin mengharapkan, dengan rampungnya kilang padi modern tersebut, ke depan tak ada lagi petani Abdya yang menjual gabah mereka ke pengusaha luar, karena semua hasil panen bisa ditampung Rice Milling Unit (RMU). "Kita berharap, dengan adanya RMU itu,  hasil panen tidak perlu dijual lagi kepada pengusaha luar Abdya," ucapnya.(c50)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved