Ditutup Rapat, Corona Ternyata Buat Korea Utara Diambang Kehancuran, Dokter Beberkan Kebobrokannya
Ternyata di balik semua itu negara tersebut sedang panik dan virus corona ternyata bisa menghancurkan negara Komunis pimpinan Kim Jong-Un tersebut.
SERAMBINEWS.COM - Nyaris sebulan berlalu, kabar mengenai virus corona belum mereda dan masih dalam situasi darurat.
Korban terus bertambah sementara ilmuwan belum bisa mengatasi wabah yang terus menyebar tersebut.
Hampir semua negara di dunia melaporkan mengenai kasus virus corona tersebut.
Termasuk beberapa wilayah Asia yang berbatasan langsung dengan China, yang sebagian besar nyaris terkena dampak virus mematikan tersebut.
Namun, bagaimana kabarnya Korea Utara negara yang berdekatan dengan China tersebut diam-diam saja seolah tidak terjadi apa-apa dengan mewabahnya virus corona.
Ternyata di balik semua itu negara tersebut sedang panik dan virus corona ternyata bisa menghancurkan negara Komunis pimpinan Kim Jong-Un tersebut.
• Di Tengah Wabah Mengerikan Corona, Penyakit Misterius Muncul di Nigeria, Sudah Tewaskan 15 Orang
• Kisah Preman Insyaf, Dulu Suka Maksiat, Pria Ini Kini Berubah Baik dan Dirikan Panti Asuhan
• Artis Ini Tewas Ditembak Suami saat Pesta Seks dengan Banyak Pria, Terungkap Fakta Pilu
Seperti dikutip dari Daily Star, pada Senin (10/2/2020), kabarnya Korut menutup rapat-rapat perbatasan negara itu dengan China.
Konon kabarnya, lima penduduk di negara itu sudah terjangkit virus corona.
Sejak mewabahnya virus tersebut, Korut telah menetapkan karantina wajib selama berminggu-minggu untuk orang asing yang baru tiba.
Dia juga mengunci penjalanan lintas batas dengan negara itu.
Kabar lainnya seperti dikutip dari Daily North Korea ada lima orang meninggal setelah demam di rumah sakit Sinuju, Korut.
Situasi ini tampaknya adalah kabar terburuk dari negara yang dipimpin Kim Jong-Un tersebut, karean virus corona bisa mengancurkan negara itu.
Menurut Dailystar, virus corona bisa menghancurkan negara itu, karena mereka tidak memiliki kemampuan memerangi epidemi.
Dengan populasi lebih dari 25 juta orang, wabah itu bisa mengancrukan Korea Utara karena negara tersebut terlalu miskin.
Sarjana Korea Utara Profesor Robert E.Kelly mengungkapkan kebobrokan negara tersebut.